Kamis, 22 Oktober 2015

Perkembangan Pola Eating Clean Minggu ke-3: Agak Kacau -___-

Assalamualaykum!

Okay. Langsung aja. Program Eating Clean yang saya lakukan sudah memasuki minggu ke-4. Minggu ke-3 lalu, agak terseok-seok karena masih beradaptasi dengan jadwal mengajar yang baru. Secara teknis, saya harus prepare apa saja yang harus saya bawa menjadi bekal sehat, jam berapa saja saya harus makan, dan berapa batas maksimal uang yang harus saya keluarkan untuk program ini disamping ada hobi lain yang berhubungan dengan beli-membeli bahan masakan, hobi memasak.

Sepertinya saya harus re-plan program Clean Eating tsb. Bukan berhenti. Tapi merencanakan ulang, program tetap berjalan, mungkin minggu lalu agak shock dengan jadwal baru, hehehe. Sip.

Selama dua minggu lalu (minggu ke-1 dan ke-2) saya mengkombinasikan setengah porsi nasi putih dan kentang rebus sebagai sumber karbohidrat. Minggu ke-3 mulai enggak jelas makannya. Nah, minggu ke-4 ini saya akan kembali dengan sadar makan makanan yang sehat dengan jadwal yang baik dan teratur. Sumber karbohidrat akan saya ganti dengan jagung rebus! Hoho! Fatimah juga suka nih. Lumayan buat sumber serat dia. *Setahu saya jagung punya sumber serat juga. Bosen makan kentang terus. Hihi. Kepikiran juga buat ngemil pisang. Sepertinya akan begini jadwal saya pada minggu ke-3 *sambil learning by doing, jadwal agaimana yang cocok buat tubuh saya, hehe :

-      Hari Libur makan nasi setengah porsi dengan lauk pauk rumahan untuk menstimulasi otak agar bahagia J Plus Air Kelapa dan buah kelapanya juga. Selain bagus buat pencernaan, air kelapa kan bisa jadi penetralisir racun dalam tubuh dan membuat chantiq kulit kita hehe;
-      Hari Kerja makan jagung rebus sebagai sumber karbohidrat dengan camilan buah-buahan;
-      Hari Kerja Spesial Jumat makan di luar tempat ngajar yeay! sebagai penghilang badmood dan pemecah rasa bosan dengan mencicipi makanan baru setiap Jumat J.

Waktu minggu ke-1 dan ke-2 saja… kerasa beda lho ketika menjalankan program Clean Eating ini perut saya mulai berkurang begahnya. Alhamdulillah. Maka, dengan jadwal baru ini. Seperti apa ya jadinya? Kita tunggu saja! Oke. Satu lagi, saya kemarin lebih terpaku pada makanan pendamping karbohidrat. Harus lebih sehat. Sekarang, saya mau kembali pada healthy mixed smoothies. Secara waktu agak kurang untuk tumas tumis kalo enggak liburan mah. Serat dan mineral harus tetep ada asupannya kan. Sipp. Okeh.

Jadi… AYO SEMANGAT! CLEAN EATING!




Rabu, 14 Oktober 2015

Clean Eating dan Idul Adha 2015

Assalamualaykum!

Akhir-akhir ini, ya selama dua minggu terakhir, saya mencoba Program Clean Eating. Kali ini, dalam minggu pertama, saya mencoba mengurangi porsi nasi putih setiap makan. Minggu kedua, saya coba mengganti nasi putih dengan kentang rebus. Kali ini masih belajar sehingga dalam 3x makan sehari, saya 2x menggunakan kentang dan 1x masih dengan nasi putih setengah porsi.

Kenapa begitu? Karena saya enggak ingin pikiran dan tubuh saya kaget dengan kebiasaan baru ini. Jadi, ya sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Dua minggu ini saya masih makan mie, kudapan chips ber-MSG, dsb yang masih dalam takaran wajar. Sekali lagi, biar pikiran (mental) dan tubuh enggak kaget. Ngomong-ngomong, kentang itu sumber karbohidrat yang lebih baik dibandingkan nasi putih. Gugling deh. Penderita Diabetes aja beneran musuhan sama nasi putih karena kandungan gulanya banyak! Alasan lain kenapa saya melakukan clean eating adalah ada lemak berlebih di suatu tempat dan berat badan saya yang 3 kg lebih berat dibandingkan berat badan ideal saya. Tapi, alasan utama tetap DEMI MENJAGA KESEHATAN DAN PRODUKTIVITAS. Secara, investasi dalam sisi kesehatan itu penting banget kan! Enggak mau kan pas muda foya-foya makan sembarangan, trus pas tua banyak penyakitnya??? Hayooo… Ogah dong? #stayhealtystaycool

Liburan Idul Adha 2015 yang lalu, saya menyempatkan diri untuk mengolah daging sapi dan kambing qurban menjadi sesuatu yang berbeda. Niatnya sih begitu. Ya dan hasilnya lumayan di luar dugaan, hehehe. Untuk daging qurban, biasanya orang Indonesia memasaknya dengan cara dibuat gulai atau disate. Kali itu, saya ingin sekali membuat tumisan lada hitam. Maka, saya cari resepnya dan mendapatkan resep yang lumayan mudah dan simpel. Daging Sapi Lada Hitam dan Daging Kambing Lada Hitam. Walaupun keduanya lada hitam, tapi ada kekhasan sendiri dengan tekstur si daging sapi maupun kambing sehingga membuat perlakuan kita berbeda terhadap si daging. Misalnya daging kembing jangan dicuci, tapi rendam saja dengan parutan nanas biar empuk. Sementara daging sapi lebih fleksibel. Berbicara tentang per-daging-an, ingat untuk memotong daging enggak searah dengan seratnya agar lebih mudah ketika dimakan, ya!

Kesalahan saya kali itu adalah karena enggak ada nanas, maka saya bereksperimen merendam daging kambing dengan air jeruk nipis. Enggak hanya itu, saya mendiamkannya di kulkas bersama dalam jangka waktu lumayan lama. Alhasil, tekstur daging kambingnya empuk sih, tapi rasa daging kambingnya malah hilang dan cenderung asam. Akhirnya, dengan berat hati, saya mengaku gagal memasak resep Daging Kambing Lada Hitam tsb karena jadinya malah Asam Gurih Daging Kambing atau bahkan Tomyam Daging Kambing, hehehe. Lain kali, jangan pernah merendam terlalu lama, hanya sampai bau amisnya hilang saja!

Kalau resep yang kedua, Daging Sapi Lada Hitam… wah ini sukses! Dalam waktu singkat langsung habis begitu saja. Ludes. Tapi ada yang masih kurang menurut saya, kurang berminyak. Entah karena apa, sebelum memasak, yang ada di pikiran saya itu tumisannya agak berminyak. Tapi jadinya sebaliknya. Enggak kering juga. Enak. Tapi masih ada yang kurang. Hmmm *sokperfeksionis* *ehtapiemangperfeksionisorangnya*

Baiklah. Ini dia penampakannya ^^. Kamu coba juga ya di rumah ^^ Ingat-ingat, hindari pemakaian MSG ya!


Sapi Lada Hitam

Kambing Lada Hitam yang berubah jadi Asam Gurih Kambing :p
Ini resepnya: sapi dan kambing

Selasa, 22 September 2015

Shabu-Shabu dengan Kuah Manis Gurih

Assalamualaykum! Hohohoy…

Beberapa saat yang lalu, saya akhirnya membuat Shabu-Shabu dengan kuah yang enak dan berhasil. Yeay! Kekurangannya adalah isian masih berupa bakso-baksoan imitasi a la pabrikan. Gak sehat, kan? Gak apa-apa tapi. Yang penting, challenge kali ini untuk membuat kuah yang enak itu BERHASIL!

Ini dia resepnya, diambil dan dimodifikasi dari sini:

https://cookpad.com/id/resep/181988-shabu-shabu-steamboat

Bahan dan cara membuat hampir sama dari yang ada di resep, tapi saya lebih sederhana. Intinya ada 2 step yang perlu diperhatikan dalam memasak Shabu-Shabu ini.

Pertama, kuah.

Saya menggunakan 3 potong bagian ayam dan sebuah bawang Bombay (biarkan utuh) untuk membuat air kaldu yang enak, wangi, dan sedap. Airnya juga pas (biasanya kebanyakan).

Kedua, isian.

Lebih bagusnya menggunakan irisan daging sapi asli ditambah bakso-bakso-an boleh lah. Saya hanya bakso ikan dan pokcoy saja. Pokcoy nya juga dimasukkan saat-saat terakhir agar gak terlalu matang. Jujur, agak mual di ujung karena bakso imitasi itu hehehe. Mana sepaket shabu-shabu item itu ada banyak isinya tapi rasanya sama semua. Lain kali, saya akan buat pakai daging sapi beneran ah!


Okay, ini dia penampakannya ^_^



Senin, 14 September 2015

Olahraga Bareng

Assalamualaykum!

Akhir pekan lalu, saya dan ketiga adik saya olahraga main sepeda ke Bumi Perkemahan Cibubur. Yeay! Salah satu mimpi saya! Agak lebay sih, tapi semenjak lulus SMP, sudah jarang banget bisa sepeda-an ke sana. Biasa, sebagai penduduk Pondok Ranggon yang baik, kami lewat pintu belakang hehehe. Melewati SD Harjamukti dan Al Jannah, masuk ke sebuah gang kecil dan kami disambut oleh pepohonan pinus atau cemara (?) yang berjejer rapi. Adik pertama saya (Aa Adi) menyebutnya: hutan.

Sepeda Polygon Sierra Lite model City Bike saya enggak cocok lewat jalan bebatuan. Ya… namanya juga CITY-bike. Jadi cocoknya di jalanan kota beraspal, bukan bebatuan. Sontak hutan itu berisik oleh suara sepeda saya. Tak habis-habisnya saya tertawa di situ. Hahaha. Sementara itu, Aa Adi memakai sepeda barunya, United *entah apa embel-embelnya* yang jelas itu sepeda a la sepeda gunung begitu agak mehong juga harganya. Adik kedua saya (Aa Aman) dan adik ketiga saya (Fatimah) mereka masing-masing menaiki sepeda BMX re-touch a.k.a sepeda lama hasil modifikasi, kekekek. Katanya agak berat, tapi ya, lumayan lah mereka enjoy… bisa menikmati rimbunnya pepohonan dan tenangnya danau Jambore.

Ada yang lucu saat kami bersepeda di sana. Kami melihat penggambilan gambar sinetron Pangeran which is Si Fatimah demen abis sama Ricky Harun. Seneng banget dia bisa lihat si pangeran, dewi kembang, sama mahesa yang jahatnya. Gitu lah pokok-e. Walau ada di dua lokasi berbeda. Malamnya, si Ricky Harun udah nongol aja di tipi, jadi salah satu pembaca nominee di Festifal Film Bandung, SCTV. Kocak, padahal paginya masih di Jambore. *apaahdah*

So far, kegiatan olahraga kami menyenangkan. Apalagi setelah itu, kami sarapan bubur ayam di Gang Wakil Alif. Ah! Alif! Dia nama adik dari kakek saya lho! Ah senangnya serasa terkenal jika nama kerabat jadi nama Gang dan pertigaan. Hehehe. Norak. Mungkin nanti berpuluh tahun nanti bakal ada Gang Sitsol… wuahahaha!

Hmm, kapan-kapan harus lagi sepeda-an ke Jambore. Kamu mau ikut? ^_^





Kamis, 10 September 2015

When your dream is come true (...) #random #nanana #sing

Assalamualaykum!

Agak aneh akhir-akhir ini. Iya, merasa aneh dengan peristiwa yang terjadi di sekitar saya. Salah satunya berbincang dengan seseorang yang bahkan saya tak pernah bermimpi untuk berbincang dengannya. Walau bukan hal yang bersifat pribadi, tapi masalah pekerjaan. Ya… tetap saja saya merasa aneh. Ada rasa yang tak bisa saya gambarkan bagaimana bentuknya. Mungkin seperti sebuah es krim yang setengah meleleh  berada di tangan kita, tiba-tiba ada seorang teman yang masih mau menjilat es krim itu dengan wajah ceria tanpa rasa bersalah. Ah, tapi kan es krim itu sudah mencair, pikir saya. Seenak apapun es krimnya, kalau sudah mencair… Apalagi sebenarnya itu es krim punya dia, bukan punya saya. Ya, pantas saja dia melahapnya dengan ceria. Saya toh cuma tukang pegang saja. Hmm

Hmm, bingung ya? Hehehe

Kebingungan kalian tak lebih banyak dari kebingungan saya, kok. Maka kebingungan ini nikmat rasanya kalau saya tumpahkan ke dalam sebuah puisi.

Cekitdot!

*Es Krim Meleleh*

Hei, kamu yang sudah jauh di sana
Kukira kita tak kan pernah lagi bertemu
Ah, aku tak bisa berkata
Karena kamu bukan punyaku

Es krim ini meleleh
Aku tak suka, tapi kamu suka
Suka kamu
Sekarang hatiku yang meleleh

Hahaha
Dasar aku memang gila
Punya alasan apa aku meleleh?
Punya dasar apa?

Kubuang saja setengah es krim itu
Biar dia jadi seluruhnya meleleh di jalan
Biar dia kotor
Biar aku pergi
Biar aku lupa


Selasa, 08 September 2015

Angry Selfish Sandwich

Assalamualaykum!

One of my favorite meal is Sandwich! Ya, karena gampil banget dibuat. Tinggal buat isian yang enak, masukkin deh ke dalam dua tungkup roti. Nah, hari ini saya mau posting Sandwich yang pernah saya buat. Waktu itu saya marah karena Fatih, adik saya tak ada yang mengurus sementara saya lapar dan harus makan sesuatu. Akhirnya, Fatih menemani saya di kereta bayinya selama setengah perjalanan proses memasak. Karena Fatih tak bisa diam, saya menggebrak adik saya yang besar untuk bangun dari tidurnya dan menjaga Fatih.

**Bahan yang dibutuhkan waktu itu:
1.    Roti gandum 4 lembar. Dipanggang menggunakan margarin.
2.    Isian (campurkan saus mayonnaise dan sayuran+protein):
saus: campurkan sedikit mustard dengan 2 sdm mayonnaise, sejumput gula pasir, sekitar 1,5 sdm saus tomat, sejumput lada hitam bubuk, dan sekitar 1 sdm saus cabai. Aduk rata ya!
sayuran: lettuce dan tomat dipotong kecil
protein: sosis sapi dan fishroll/otak-otak, goreng dengan minyak sedikit, lalu potong kecil.

Setelah itu, masukkan isian ke dalam roti pertama, lalu tutup dengan roti kedua. Potong jadi segitiga. Makan sampai habis!

Saya paling benci ketika sedang marah karena banyak energi terbuang sia-sia. Juga, perasaan negative muncul di mana-mana. Ah! Apalagi kalau dalam memasak. Jadi tak konsentrasi, khan. T.T


Oke, cukup hari itu saja marahnya. Lain kali, saya tak akan buat Angry Sandwich lagi, tapi jadi Happy Sandwich hehehe. Sipp. Ini dia penampakannya ^_^


(Di tengah rasa marah, saya memfoto makanan ini *sekarangmenyesal*)


(Isian tomat dan lettuce berselimut saus mayonaise~
Kelihatan sedap khan? Ya, memang sedap!)

#ayocoba, hohoho~


Minggu, 06 September 2015

Hobi: Menyibukkan Diri pada Hal-Hal yang Baik

Asalamualaykum!

Saya perkenalkan sebuah label baru blog ini… jeng jeeng jeeeng! Hobbies! Di label tsb saya akan memposting target 1 menu 1 week cooking challenge yang saya buat sendiri. Hmm, untuk awalan, saya akan posting beberapa foto hasil masakan yang sukses saya masak di waktu-waktu yang lalu. Yang gagal enggak sedap difoto hehehe.

Yes, one of my hobbies itu memasak. Untuk sekarang sih masih suka memasak masakan simple dan mudah serta menghindari pemakaian penyedap rasa ber-MSG. Demi hobi ini, saya rela mengeluarkan uang yang agak lebih, hehehe. Buat beli beberapa alat masak yang sehat juga bahan masakannya. Namanya juga hobi, demi merefresh pikiran dan tubuh, setidaknya akan saya lakukan sekali seminggu dan mewajibkan untuk posting di blog saya biar tak lekang dalam ingatan… ^^ Sekaligus buat menghibur diri a.k.a Me Time, hihihi.

Sippp…

Hmm, kamu pernah masak juga dong? Masakan apa yang pernah kamu masak and gagal total? Kalo saya: Makaroni Schotel Kukus. Kalo boleh dibilang itu masakan udah kebanyakan, dominan rasa bawang putih, enggak ada bumbunya, asli ancur abis! Hahaha. Racun lambung!!!

Hmm, terus masakan apa yang paling sukses yang pernah kamu masak? Kalo saya: Puding Blueberry Yogurt. Aah, maknyus bingit deh. Tekstur dan manisnya itu pas. Penampakannya juga cantik bergelombang gimana gitu, hihihi…

Tantangan-tantangan setiap minggunya, rencananya akan saya buat daftar gitu biar ada waktu untuk menyiapkan bahan. Ah, masakan Indonesia! Saya paling enggak bisa buat yang begituan. Hmm, belum pernah coba karena bumbunya itu lho agak banyak ya… Paling sering saya masak masakan Jepang/Korea, sandwich, nugget homemade, gorengan entah jamur, ayam, brokoli atau apapun… Udah… Itu yang paling sering soalnya simple.

Okay. Semoga semangat melakukan hobi ini selalu membara ya! Lebih baik sibuk dengan sesuatu yang baik daripada enggak punya kesibukan jadi ngegalau enggak jelas dan mikirin yang aneh-aneh. Hobi ini juga… demi keseimbangan hidup, jiwa, dan raga. Hahaha

Nah, ini beberapa contoh masakan yang dulu pernah saya masak ^^


(Ayam Yakiniku *lumayan sukses tapi emang kurang berani kasih bumbunya #ngumpet)


(Udang Tepung Bumbu Bawang Putih 
*dalam kenyataannya saya tambahkan juga fillet ayam)


(Tahu Telur Tumis Jamur *seharusnya bumbunya lengket, tapi ini agak kebanyakan air)



Selain mencoba untuk memasak sehat dengan tak menambahkan MSG, saya juga hunting alat masak sehat. Kan dalam program clean eating. Hehehe.








Rabu, 12 Agustus 2015

Guilty Pleasure bernama MAKANAN! (@Hanamasa)

Assalamualaykum!

Hohoho gawat bingit postingan-postingan kemaren ya? Kayak orang depresi dah. Oke, mari kita post another thing yang positif. Seperti kali ini, sebenarnya sudah lama banget mau post tentang makanan lagi...

Beberapa waktu lalu, saya dan adik-adik datang ke restoran All You Can Eat Hanamasa di Tamini Square. Kacau. Hahaha. Norak abis deh. Selama 1,5 jam kami jadi karnivora dadakan dan tidak bosan-bosannya mengunyah daging...

Hal berkesannya adalah karena kami sedang bereksperimen, apakah dengan makan daging-dagingan saja akan tahan lapar sampai malam? Waktu itu makan siang dan ternyata tahan lho sampai malam... Kami tidak makan malam karena masih kenyang padahal boleh dibilang full daging makan tadi siang. Selain itu juga akhirnyaaa kesampean juga untuk mencoba bakar-bakar sendiri, rebus-rebus sendiri. Walaupun waktu itu terlalu fokus dengan bakar-bakaran sampai-sampai si rebusan di'anggur'in dan diingatkan oleh mbak-mbak Hanamasa kalau air rebusannya sudah terlalu mendidih baiknya dikecilkan kompornya saja. Oia, rasa yakinikunya enak tapi shabu-shabunya agak biasa saja menurut saya. Dan yang paling juara adalah rasa sayap ayam bakar dan udang tepung dari bagian yang kita bisa pesen itu, yang dimasakin sama kokinya. Maknyuss!

Hal agak kurang berkesannya... memang sedari awal tidak niat mengambil foto karena sibuk bakar udang buat Fatimah dan mengungah daging buat diri sendiri hehehe. Untungnya ada video iseng yang Fatimah buat. Lumayan buat kenang-kenangan. Selain itu, harganya men! Kita makan berempat totalnya sampai 600ribuan. Hahaha. Memang ajang coba-coba khan sedang liburan Lebaran makanya si adik-adik pada mau ikutan. 


Di part 2 nanti saya akan coba unggah videonya, kalau bisa... hehehe. Overall nilai Hanamasa menurut saya 75 dari 100 poin. Makanannya enak tapi mbak-mbak pelayannya kurang ramah menurut saya. Kalo saja mereka lebih ramah, saya akan kasih nilai 80 ke atas deh. Senyum dong mbaaak... senyuuum... ^_^

Senin, 13 Juli 2015

Ramadhan 2015: Luntang Lantung



Assalamualaykum. Semoga kita selalu dalam lindungan dan pertolongan Allah…

Ramadhan kali ini agak berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Pertama, ada kedatangan anggota keluarga baru, adik keempat saya, Muhammad Fatih Fatahillah. Kedua, saya ada di rumah full kecuali hari Sabtu karena per awal bulan Juni sudah tidak bekerja fulltime lagi.

Ada beberapa sisi ketika ada anggota keluarga baru. Sisi baiknya, terkadang semua berubah ceria melihat wajah bayi 5 bulan yang lucu dan menggemaskan. Sisi baik kedua, saya bisa mengamati cara mengurus bayi. Sisi buruknya, terkadang ibu saya kurang tidur mengurusi si adik sehingga darah tingginya kambuh dan berpengaruh pada banyak hal. Sisi buruk kedua, ada pihak yang berlebihan dalam berkomentar. Andai kamu tahu apa yang saya maksudkan.

Niat awal yang ingin gembor-gemboran ibadah di bulan Ramadhan kali ini ternyata kandas begitu saja. Liburan yang saya sangka akan banyak memberikan waktu ternyata memang memberikan saya waktu. Namun, saya sendiri mengkhianatinya. Mungkin masih belum bisa beradaptasi dengan baik. Biasanya berlelah-lelah di luar dengan jadwal padat sehingga mengatur jadwal ini itu begitu mudah karena banyaknya kagiatan. Walau agak repot tapi lebih baik banyak kegiatan daripada seperti ini. Luntang lantung. Bahkan sempat beberapa kali saya tak pernah keluar rumah bahkan teras depan sekalipun karena merasa tidak ada keperluan untuk keluar. Hari Raya kali ini pun sepertinya saya tidak punya semangat murni dari dalam hati. Kecuali semangat untuk adik ketiga, Fatimah yang masih 7 tahun. Dia harus mendapat banyak motivasi kan dari luar agar bisa menjalani Ramadhan dan Hari Raya dengan bahagia. Maka saya akan pura-pura bahagia di depannya.

Akan tetapi, semoga ibadah saya yang sedikit itu berkualitas dan mempertebal keimanan serta menghapus segala kesalahan di masa lalu. Ah! Betapa futurnya postingan kali ini. Begitu futurnya sampai saya berpikir bahwa seandainya saya dapat kembali menjadi anak-anak saja yang bebas bermain tanpa banyak tekanan, tanpa banyak omelan. Hanya tertawa dan bermain.

Minggu, 07 Juni 2015

#2 Kami: Para Pemain Musik di Kapal Titanic



Hikmah: Yang namanya rezeki dari itu ternyata bukan hanya berupa koin emas, perak, mata uang rupiah, dolar, atau dinar. Rezeki itu… bisa berupa pertemuan dengan orang-orang baik, dan persahabatan dengan mereka bisa kita bilang sebuah… anugerah.

Tsunami. Laut ini pernah tenang, pernah bergejolak hebat karena ombak, kapal ini pernah mati lampu. Namun, baru pertama kali kami diterpa badai Tsunami. Kami, para pemusik akan tetap memainkan musik bagi para penumpang. Satu persatu teman kami mundur saat datang badai di awal waktu kemarin. Kami hargai keputusan mereka karena kami percaya hidupmu adalah pilihanmu. Kami percaya setiap pemusik memiliki hak untuk bahagia. Jika mundur dan meninggalkan kami adalah jalan mereka untuk mencapai kebahagiaan, siapa bisa menolak? Kini badai terbesar bernama Tsunami itu menghancurkan dan meluluhlantahkan kapal kami. Kami terlempar ke tengah samudera, menjadi bakal santapan ikan-ikan hiu. Kamilah para pemusik di kapal Titanic. Kami tidak kehilangan arah dan menabrak gunung es. Kami digulung ombak badai Tsunami. Kami berenang sekuatnya. Kami berhasil berenang ke permukaan samudera, hidup dan selamat bersama dengan alat musik di tangan kami masing-masing. Kami tidak akan tenggelam atau menenggelamkan diri ke dasar samudera. Pun bukan menjadi santapan ikan hiu. Kami akan mencari kapal baru dan bermain musik bersama lagi di sana. Sekali lagi, kami ini pemusik di kapal Titanic. Jika kapal kami Titanic kami hancur, maka kami akan mencari kapal Titanic yang lain. Bersiaplah menikmati setiap alunan musik kami, meresapi setiap nada yang terbang ke udara, menari dan berputar…

Saya pernah berdoa ketika SMA. Dalam doa itu saya panjatkan, “Ya Tuhan… berilah aku lingkungan dan teman-teman yang baik ketika aku kuliah nanti.” Doa itu, saya panjatkan beberapa kali di masjid sekolah dengan khusyuknya. Saya takut saya terbawa lingkungan yang buruk dan teman-teman yang buruk di bangku kuliah. Mungkin karena terlalu banyak menonton televisi, ya? Takut terkena narkoba, kehidupan malam, dsb.

Beberapa tahun kemudian. Saya sudah lulus kuliah (sekitar dua tahun yang lalu) dan saya berkontempelasi. Ternyata Tuhan mengabulkan doa saya waktu dulu. Saya dikelilingi orang-orang yang baik. Bahkan, walaupun sudah lulus kuliah sekarang, kami masih sibuk untuk saling menasehati dalam kebaikan.

Saya beberapa waktu lalu berdoa semacam itu lagi, “Ya Tuhan… berikanlah aku lingkungan kerja yang baik dan teman-teman yang baik sehingga aku bisa mengembangkan diriku menjadi pribadi yang lebih berkualitas, serta penghasilan yang baik agar aku bisa bersedekah kepada keluargaku, menabung untuk masa depanku, dan membantu orang lain.”

Saya bosan bekerja di tempat yang dikelilingi oleh orang-orang yang suka membicarakan orang lain. Saya waktu itu merasa sedang menurunkan kualitas saya di hadapan Tuhan sebagai manusia. Memang penghasilan yang didapatkan sangat baik. Namun, bekerja di tempat tsb membuat saya tak bisa berkembang dan malah melakukan ghibah terhadap orang lain. Maka, saya berdoa dalam hati waktu itu, “Ya Tuhan… aku akan meninggalkan pekerjaan di tempat ini, Insya Allah karena-Mu Tuhan… Bantulah aku agar aku mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, teman-teman yang lebih banyak dan lebih baik, lingkungan yang lebih baik sehingga aku bisa menjadi manusia yang lebih baik.”

Waktu pun berlalu dan Februari lalu, saya dipertemukan dengan sekelompok orang yang bisa saya banggakan hari ini. Merekalah sahabat-sahabat saya. Bukan sekadar rezeki, namun mereka adalah anugerah dari Tuhan. Walaupun pertemuan kami singkat, kami yakin kami akan bertemu kembali. Tuhan punya rencana atas pertemuan kami ini. Entah apa. Nanti hanya waktu yang bisa menjelaskan. Saya berdoa agar perpisahan ini menjadi awal pertemuan kembali kami di kapal yang baru. Tsunami itu sudah berlalu, tapi masih meninggalkan luka dan porak poranda di diri kami. Tak mengapa. Bukankah manusia menjadi dewasa karena luka?

Lebih dari itu semua. Selama ini, toh Jalan dan Rencana Tuhan adalah yang terbaik dari semua jalan dan rencana manusia yang pernah hidup di muka bumi ini. Kita hanya perlu ridho dengan Jalan dan Rencana Tuhan setelah kita berikhtiar dan berdoa semampu kita. Biarkanlah Tuhan Mengambil alih dan rasakan kejutan dari-Nya nanti. Tuhan, terima kasih telah membuat saya belajar dari mereka dan memahami arti keridhoan sesuangguhnya. Para pendidik yang selalu mencoba dengan segenap hati mendidik dan menjadi teman dalam belajar bagi para siswanya. Melakukan yang terbaik dan bersama-sama belajar menjadi manusia sesungguhnya. 

*lebay ya? hehe. bukan penulis kalo enggak lebay hoho #kaburrr