Minggu, 22 Juni 2014

Berbagai Macam Tipe Karakter Siswa (Versi Saya Hehe)

Assalamualaykum!

Kesibukan di bulan Juni membuat saya mengamati berbagai macam tipe karakter siswa di kelas saya. Kali ini saya iseng membuat tipe-tipenya hehehe. Setelah lepas dari Kelas Pemantapan Soal, sekarang saya kembali lagi ke peraduan Kelas Reguler. Kebiasaan waktu bahas soal masih terbawa, yaitu cepat-cepat dan penuh analisis. Di Kelas Reguler kan tak perlu terlalu menganalisis, jadi saya merasa tersesat -.-

Okay, menurut saya, ada beberapa tipe siswa di kelas saya *mungkin di kelas Anda berbeda hehehe…

  1. Tipe Kritis Penurut

Siswa tipe ini biasanya rajin belajar dan menuruti apa kata pengajar, namun terkadang ia kritis akan suatu hal dan sering bertanya. Cara bertanya siswa tipe ini begitu elegan dan sopan serta tak ingin membuat pengajarnya terlihat bodoh. ^^

  1. Tipe Kritis Sotil

Siswa tipe ini biasanya rajin belajar dan sering membantu temannya belajar.  Akan tetapi, ia punya kekurangan yaitu 'sotil'. Apa itu sotil? Sotil adalah sok tahu dan menggemaskan minta ditabok mukanya karena menggunakan cara bertanya dengan gaya sok tahu. Bahkan terkadang, ia menertawai pengajar jika si pengajar telah melakukan suatu kesalahan. Padahal pengajar juga manusia. Siswa juga manusia. Kalo kucing bukan manusia… -.-

  1. Tipe Misterius Tebar Pesona

Siswa tipe ini agak unik. Saya baru menemukan tipe ini di lembaga ini. Biasanya, ia orang yang pendiam dan tak banyak bicara, namun kedua matanya penuh dengan pengamatan luar biasa. Daya pengamatan tingkat tinggi ini ia gunakan di kelas dan di luar kelas. Jika ditanya di kelas, ia hanya tersenyum atau sedikit menjawab. Irit sekali. Bahkan terkadang ia tak menjawab karena sibuk menerawang dan mengamati langit di seberang jendela. Begitu pendiam dan misterius.

Dalam hal nilai, ia bagus. Satu lagi, siswa tipe ini suka tersenyum dengan berbagai macam makna di dalamnya. Senyuman yang misterius. ^^. Seorang siswa tipe ini pernah melemparkan senyuman dahsyat misteriusnya kepada kami (para pengajar) sebelum berjalan menuju kelas untuk mengerjakan ujian. Senyumannya entah maknanya apa, tebakan saya sih seperti ini: "Doakan saya ya Ssaem! Mau ujian nih!" Sementara itu, siswa yang lain sibuk sungkem sama pengajar-pengajarnya. But I like it!

  1. Tipe Pendiam Mandiri

Siswa tipe ini biasanya masuk lembaga karena inisiatif sendiri, bukan rombongan sekampung seperti kebanyakan siswa. Dan ketika seorang siswa ada yang fanatik dengan seorang pengajar atau benci dengan seorang pengajar, berbeda dengan tipe ini. Ia tak peduli siapa yang mengajar, yang penting ia mendapatkan ilmu. Enak tak enak. Hajar!

Saya menemukan satu orang, ia anak Jakarta. Gaya berpakaiannya pun berbeda. Lebih stylish. Wajahnya datar, jarang berbicara dengan pengajar juga dengan temannya. Lebih sering berinteraksi dengan gadget pribadi. Waktu hari ujian pun, siswa lain berkelompok setidaknya 2 atau 3 orang atau lebih. Akan tetapi, siswa tipe ini begitu 'mandiri' sehingga ia hanya bolak balik sendiri mencari angin sambil menunggu waktu ujian. Usut punya usut ternyata ia suka K-Pop, yaitu G Dragon.^^

  1. Tipe Penanya Sotil

Tipe ini merupakan tipe yang hampir mirip Tipe Kritis Sotil. Bedanya, ia tidak kritis-kritis amat mengenai suatu hal. Ia lebih banyak bertanya. Bodohnya, pertanyaannya itu ia lontarkan dengan cara yang salah dan membuat pengajar bingung. Contohnya ia bertanya nomor 52 (dengan bahasa Korea) padahal soal hanya sampai 25. Saya bertanya lagi waktu itu, lho soal 52 yang mana padahal soal hanya ada 25 saja. Eh, ternyata ia salah sebut harusnya 22 (dengan bahasa Korea). Dan ia malah menyalahkan kuping saya! Hadooh! Minta ditabok banget khan itu siswaaaa? Ia juga merupakan tipe siswa yang kurang ajar karena bertanya bukan karena tidak tahu, tapi terkadang ingin mengetes pengajarnya. Baiklah, orang macam ini pasti akan mendapat hukumannya kelak dari Tuhan Yang Maha Kuasa! -.-

  1. Tipe Membodohi Diri Penurut

Okay, tipe ini agaknya kalau tak salah hitung paling banyak di antara semuanya. Siswa tipe ini sebenarnya penurut dan punya bakat untuk mengikuti pelajaran. Hanya mereka perlu waktu lebih untuk pemahaman mendalam. Karena tak sabar dan suka membodohi diri sendiri, mereka jadi tak jelas arahnya. Padahal, tak ada gunanya terus menerut me-negatif-kan diri sendiri.

"Susah. Gue gak bisa!" atau "Gue kan udah umurnya tua, jadi hafalan kosakata dan pemahaman kurang!" atau "Gue kan udah ada istri anak, jadi gak mikirin pelajaran doang, makanya ketinggalan!"

ITU HANYA ALASAN! Alasan buat jadi malas dan negatif thinking! Sekarang ubah pola pikirnya, karena semua hal berawal dari pikiran kita! Sehebat apapun orang lain memotivasi kita dari luar, kalo diri sendiri tak punya motivasi untuk belajar… Ya tak akan pernah berhasil jadi manusia sukses. Karena kalian sudah ambil resiko mengucurkan uang dan waktu, maka mati-matianlah dengan resiko itu. Maksudnya, belajarlah dengan positif.

Coba renungkan pepatah lama yang sampai kapan pun tetep oke ini: BATU YANG AMAT KERAS PUN BISA BERLUBANG KARENA TETESAN AIR. Nah, anggap tetesan air itu WAKTU  BERAPA KALI BELAJAR dan batu itu PEMAHAMAN. Kalau tetesan airnya lebih sering, maka bolongnya batu akan lebih cepat bukan? Kalau belajarnya lebih sering, pemahamannya akan lebih cepat bukan? Kalau hapalan kosakatanya lebih sering, ya keleus tak hapal-hapal itu kosakata? Kata Cah Lontong, "Mikir!"

  1. Tipe Pemalu Penurut

Tipe ini cenderung ke sosok yang pendiam juga pemalu. Malu bertanya dan malu menjawab. Pokoknya ikutin aja pengajarnya. Mau pengajarnya ke sungai diikutin. Mau pengajarnya masuk ke lubang buaya juga diikutin. Nah lho! Menghilangkan rasa malu memang perlu usaha dari dalam diri dan dorongan dari luar diri. Dan proses pengajaran di SD, SMP, SMA biasanya menghasilkan siswa-siswa tipe seperti ini. Saya saja baru sadar waktu awal SMA, kalo ternyata saya ini agak pemalu. Karena lingkungan SMA yang kritis, teman-teman kritis dan berani, saya jadi terbawa. Ditambah ikut organisasi ini itu... dan akhirnya sekarang jadi tak pemalu, tapi malu-maluin. Gawatnya, ketika satu kelas isinya tipe ini semua, ketika si pengajar ada salah, maka tak ada yang berani membenarkan atau setidaknya bertanya. Sesat guru satu, sesat siswa semuanya... Malu bertanya sesat di ujian lho...

  1. Tipe Gahar Pemalu

Siswa tipe ini juga aneh bin ajaib. Saya juga baru menemukan di lembaga ini. Dari luar, ia terlihat seram sekali. Bicara keras, berani mengungkapkan pendapat, terlihat keren. Eh, ketika disuruh baca… Malu… Ketika disuruh mengerjakan kosakata… melempem!

Nah, apa yang salah ini? Ketika disuruh baca teks, suara yang gahar mencekam dunia itu hilang raib entah ke mana… Sampai saya dua tiga kali menyuruh siswa itu untuk baca lebih keras. Hmm, sepertinya saya bisa menyimpulkan bahwa siswa ini sebenarnya memiliki bakat keberanian terpendam yang jika ia manage dengan lebih apik, maka bisa membantu dirinya dalam proses pembelajaran. Jika, ia berani mengatakan "Gua" kepada pengajar, maka seharusnya, ia juga berani belajar setiap hari sampai jam tiga pagi. Selain itu, ia juga harus bisa membaca teks dengan gagah berani dan suara keras. Berani, sungguh merupakan bekal yang baik dalam proses pembelajaran. Tinggal me-manage-nya saja ^^


Sejauh ini, ada delapan tipe siswa yang bisa saya paparkan. Mungkin lain kali akan muncul lagi tipe-tipe baru di kelas hehehe. Salam damai. Salam positif!