Senin, 09 Maret 2015

“Teteh Udah Lama Enggak Ketawa…,”

Assalamualaykum ^^
 
Nah, beberapa hari yang lalu adik saya Fatimah yang masih berusia 6 tahun bilang begitu sama saya sesaat setelah saya tertawa karena menonton televisi. Saya lupa nonton apa. Mungkin nonton Wayangnya Sule atau apa. Tapi kata-kata itu langsung menancap tajam ke dalam hati saya sampai hari ini. Kata-kata Fatimah menyadarkan saya memang saya terlalu drama dan melow dalam menjalani kehidupan ini. Saya sering berpikir dan menyangka bahwa diri saya adalah orang yang tak beruntung dan kesepian. Setelah Fatimah menyadarkan saya, sekarang saya lebih sadar bahwa ayah, ibu, adik-adik dan bahkan calon adik saya, mereka semua adalah harta terbesar saya saat ini. Hampir saja saya menyia-nyiakan mereka karena terlalu fokus dengan kegalauan saya. Saya terlalu galau sampai saya lupa meminta doa dari ibu saya atas urusan-urusan saya. Saya terlalu merasa kesepian sampai saya enggan tersenyum kepada ayah saya. Saya terlalu berlebihan untuk merasa tak beruntung padahal sampai sekarang saya sehat-sehat saja dan keluarga saya juga sehat. Saya merasa miskin padahal di sekitar saya semuanya sudah cukup. Memang dalam karier, saya harus lebih berikhtiar lagi agar bisa lebih full investasi pengalaman dan investasi keuangan untuk masa depan dan barusan saya sudah minta doa ke ibu saya ^^

“Teteh Udah Lama Enggak Ketawa…,”

Alhamdulillah Allah membuat Fatimah menuturkan kata-kata itu ke saya. Akhirnya, saya jadi sadar dan sekarang lebih menikmati hidup saya. Luka karena manusia memang niscaya tertinggal di dalam hati dan ingatan, namun tak bisa jadi alasan keterpurukan dan kegamangan hidup. Jika bukan rezeki saya untuk menikmati hidup dengan traveling, maka saya masih bisa wisata kuliner bersama adik-adik saya. Walaupun saya belum bisa beli baju-baju bertahtakan permata, tapi saya masih bisa melakukan skin care buat refreshing. Apa yang kelihatan dari luar tak semuanya benar. Mungkin saja kita melihat share-an foto membahagiakan orang-orang yang kita kenal di media sosial sambil membandingkannya dengan kehidupan kita. Okay, itu mungkin bukan kita, tapi saya, hehehe. Saya kerasukan setan akhir-akhir ini sehingga suka membandingkan. Padahal saya sendiri paling enggak suka dibanding-bandingkan. Untung sekarang sudah sadar berkat kata-kata Fatimah. Saya juga sekarang enggak terlalu lebay dalam dunia ilmu pranikah. Pikiran saya sekarang, ya udah beli aja buku-bukunya terus belajar sambil usaha dengan jalan yang baik and doa tentunya. Terus jauhin maksiat. Insya Allah ketemu. Hehehe. Ampuni saya Ya Allah…

*barubisakeposting*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar