Minggu, 15 Desember 2013

KEAJAIBAN SEDEKAH

Assalamualaikum warahmatullohi wabarokatuh! 좋은 아침... ^^

Kali ini saya mau share tentang perselingkuhan persedekahan. Posting pertama nih di blog saya tentang sedekah. Okay, hmm... Keajaoban sedekah ini terjadi kepada saya minggu lalu, tepatnya tanggal 8 Desember 2013. Hari itu adalah jadwal saya mengajar di Depok. Sebelum itu, saya pergi ke ATM di Cibubur untuk transfer ke salah seorang kenalan dalam rangka ikut menyumbang kepada (kita sebut saja) Pak S. Beliau adalah pak satpam di SMA saya dulu. Kini, beliau sedang sakit stroke dan butuh bantuan. Katanya, kondisi beliau sudah parah. Memang sih, saya melihat foto di grup FB itu seperti before and after-nya tubuh beliau. Dulu, beliau sangat gemuk, tetapi sekarang kurus kering. Jujur, saya tidak akan mengenali beliau jika berpapasan di jalan. Kurus sekali! Dan katanya tubuhnya menguning karena sakit tersebut.

Jadi, para alumni berinisiatif untuk membantu beliau. (Btw, teman-teman pembaca tolong doakan saya supaya terhindar dari ujub, bukan maksud saya untuk ujub karena sedekah, tetapi keajaiban yang saya rasakan nantilah yang saya maksudkan dalam posting kali ini. Sungguh Allah Maha Kaya dan Maha Mengetahui.)

Nah, siang itu sekitar pukul 12.00 kurang, saya transfer 100 ribu rupiah. Setelah dari ATM, saya mengangkot menuju Depok. Kelas diadakan pukul 13.00. Di kelas, ternyata sudah datang salah seorang murid yang begitu sanguinis (menurut saya, hehehe.). Kita panggil saja dengan Mbak S. Hari itu, Mbak S bersorak-sorai gembira karena dirinya membawa Chocopie. Kudapan yang mirip Better tapi lebih lembut dan isinya itu marsmellow. Enak sih, tapi saya tidak terlalu suka karena selalu menyangkut tuh di gigi dan membuat gigi item-item. Hehehe!

Begitu kelas akan dimulai, Mbak S mengeluarkan sesuatu dari tasnya, sebuah buku jurnal 2014 berwarna biru. Saya terperanjat seraya berujar kepadanya,

“Wah! Udah beli, ya, Mbak? Keren!”

Kemudian, saya lanjutkan dalam hati, “Wah, Mbak S udah beli. Tapi itu punya Mbak S kayaknya. Berarti punya gue kapan datengnya, ya?” Buku jurnal itu adalah buku jurnal lucu yang dijual online. Kami berdua adalah maniak online shopping, by the way (kekekek). Minggu sebelumnya, kami sudah membicarakan buku yang harganya 109 ribu rupiah itu. Singkatnya, minggu saya menitip buku itu kepada Mbak S. Namun, belum pernah menanyakan kondisi pesanannya.

Sebenarnya, selain buku jurnal, toko online-nya juga menjual buku catatan perjalanan dan lain-lain. Mbak S membeli buku perjalanan jauh sebelum hari itu dan sudah terisi lengkap dengan perjalanannya ke Bali dan Korea. Di bukunya, tertempel aneka foto dan bahkan karcis kereta! Buku tersebut memang menyediakan halaman khusus untuk hal-hal itu.

Back to the keajaiban sedekah! Saya menitip beli buku itu kepada Mbak S minggu lalu dan hari Rabu sudah ia terima katanya. Setelah itu, Mbak S juga mengeluarkan sebuah benda lain dari dalam tasnya, seplastik besar rumput laut untuk kimbab! KIM! Atau terkenal juga dengan sebutan Nori. Isinya ada 20 lembar. Nah, saya juga menitip beli barang itu beberapa minggu sebelumnya karena rumah Mbak S katanya dekat dengan toko makanan Korea. Kim seperti itu sudah saya cari-cari dari beberapa tahun yang lalu (beneran, susah banget carinya!).

Ketika saya menanyakan total harganya, ia menjawab,

“Enggak usah Seonsaengnim. Buat Seonsangnim aja sebagai kado ulang tahun!” (padahal ulang tahun saya akhir November kemarin... dan bukan tipe penyuka ulang tahun. Setiap ulang tahun, saya malah takut karena tambah tua dan takut tambah dosa .)

JEGER! Ya, mungkin beberapa orang menganggap lebay. Akan tetapi, tidak bagi saya. Kedua barang itu saya idam-idamkan sekali. Pertama, buku jurnal 2014 yang lucu dan warna warni itu. Saya cari di Gramedia pun tidak ada buku semacam itu. Di sana, terlalu plain bukunya. Saya butuh buku jurnal yang lucu dan warna warni agar target-target dan mimpi-mimpi saya tahun 2014 dapat dirancang dengan fun. Allah mendengar kebutuhan saya. Maka, datanglah murid saya dengan informasi toko online buku itu. Pertama kali melihat review di website-nya, saya langsung jatuh cinta dengan buku jurnal itu.

Kedua, seplastik rumput laut untuk kimbab a.k.a kim. Saya adalah maniak rumput laut, jadi saya berkeinginan suatu saat bisa membuat kimbab isi rendang di rumah atau isian yang lainnya yang ala Indonesia. Dan Allah juga mendengar keinginan saya itu. Keinginan yang menurut sebagian orang mungkin biasa saja. Ya, mungkin keinginan saya ini sama dengan keinginan seorang miskin yang ingin sekali makan ayam goreng. Macam tu lah. Hehehe!

Nah, kalau dikalkulasikan... sebelumnya, saya sedekah pukul 12.00 kurang, dengan jumlah 100 ribu rupiah. Kemudian sekitar satu jam setelahnya, sedekah saya langsung diganti berupa buku jurnal dan kim! Kedua benda itu kalau dikalkulasi, buku harganya 109 ribu dan kim isi 20 lembar mungkin sekitar 50 ribu atau lebih (yang kecil-kecil di minimarket aja mahal, apalagi nyang gede ini). So, totalnya, sekitar 159 ribu. Mungkin kalau hitang-hitung seperti ini agak gimana gitu, ya? Tapi entah mengapa saya merasa  takjub sendiri! Padahal saya baru sedekah satu jam sebelumnya dan langsung dibalas cepat sekali. Allah sama sekali tidak menundanya! 100 ribu saya diganti! Malah dapat lebih 59 ribu! Alhamdulillah!

Ya, sedekah itu memang ‘jemputan’ rezeki. Rezeki bisa berbentuk materi, seperti uang, properti, dan barang. Juga, berbentuk non materi, seperti kesehatan, keselamatan dari bahaya bahkan kematian. Saya pernah baca buku, isinya kisah seorang pemuda yang tidak jadi mati karena sebelumnya bersedekah dengan hartanya. Allah menunda kematiannya dan membatalkan tugas malaikat pencabut nyawa hari itu. Bayangkan! Kematian bisa ditunda lho pakai sedekah! (Kalau tidak salah, dari buku 7 Keajaiban Rezekinya Ippo Santoso)



Itulah kisah saya tentang keajaiban sedekah. Kalau kamu? ^^


Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh!  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar