Jumat, 20 Mei 2011

Menghadap Allah dengan Tersenyum


Untuk dapat menghadap Allah dengan tersenyum, manusia harus melewati malaikat penjaga dari langit pertama sampai langit ke tujuh dengan seleksi ketat sesuai perintah Allah. Untuk mengetahui hal tersebut, mari kita simak sabda Nabi Muhammad SAW yang disampaikan kepada Mu’adz.

Wahai Mu’adz sesungguhnya aku menceritakan kepadamu sebuah hadits, jika kamu menjaganya, ia akan bermanfaat kepadamu di sisi Allah dan jika kamu menyia-nyikannya dan tidak menjaganya, maka putuslah hujjahmu di sisi Allah pada hari kiamat.

Wahai Mu’adz, sesungguhnya Allah Maha Barakah dan Maha Luhur menciptakan tujuh malaikat sebelum menciptakan langit dan bumi. Dia menjadikan setiap langit dari tujuh langit seorang malaikat yang menjadi juru kunci.

Maka malaikat hafazhah naik membawa amal seorang hamba dari pagi sampai sore, ia mempunyai cahaya seperti cahaya matahari sehingga ketika amal tersebut kelihatan sampai langit dunia, ia membersihkannya dan memperbanyaknya. Maka malaikat berkata kepada malaikat hafazhah, “Pukullah dengan amal ini wajah pemiliknya, aku malaikat yang menjaga menggunjing, Tuhanku memerintahkan aku supaya aku tidak meninggalkan amalnya orang yang menggunjing manusia yang melewatiku kepada selain aku.”

Nabi bersabda, "Kemudian malaikat hafazhah datang dengan membawa amal bagus dari amal-amal seorang hamba, ia membersihkan dan memperbanyaknya sampai ia sampai ke langit yang kedua. Maka berkatalah malaikat yang diberi tugas, 'Berhentilah kamu dan pukullah dengan amal ini wajah pemiliknya, ia menginginkan dengan amalnya harta dunia, tuhanku memerintahkan kepadaku agar aku tidak meninggalkan amalnya yang melewatiku ke selainku, ia sombong kepada manusia dalam tempat duduknya, aku malaikat kesombongan.' "

Nabi bersabda, "Malaikat hafazhah naik dengan amalnya hamba yang indah bercahaya dari sodaqoh, salat, puasa yang mengagumkan bagi malaikat hafazhah, kemudian mereka melewatinya menuju ke langit ketiga, maka berkatalah malaikat yang diberi tugas, 'Berhentilah kamu dan pukullah dengan amal ini wajah pemliknya, aku malaikat kesombongan, Tuhanku memerintahkan aku agar aku tidak meninggalkan amalnya yang melewatiku ke selainku, ia sombong kepada manusia di tempat-tempat duduknya.' "

Nabi bersabda, "Malaikat hafazhah naik dengan amalnya hamba yang terang seperti terangnya bintang yang mencorong yang mempunyai suara, dari tasbih, salat, puasa, haji, umrah, sampai mereka melewati langit keempat, maka berkatalah malaikat yang diberi tugas, 'Berhentilah kamu dan pukullah dengan amal ini wajah pemiliknya, punggungnya, dan perutnya, aku malaikat kekaguman, Tuhanku memerintahkan kepadaku agar aku tidak meninggalkan amalnya yang melewati ke selainku, sesungguhnya ia beramal yang di dalamnya kemasukan ujub (kagum kepada diri sendiri).' "

Nabi bersabda, "Malaikat hafazhah naik dengan amalnya hamba sampai melewati langit ke lima, amalnya seperti pengantin yang diboyong ke pelaminan suaminya, maka berkatalah malaikat yang diberi tugas, 'Berhentilah kamu dan pukullah dengan amal ini wajah pemiliknya, muatlah dan jadikanlah di atas bahunya, aku malaikat hasud, ia hasud (iri hati) kepada orang yang belajar dan beramal seperti amalnya dan semua orang yang mempunyai kelebihan kepada hamba-hambanya, ia iri hati dan jatuh di sana, Tuhanku memerintahkan aku agar aku tidak meninggalkan amalnya yang melewatiku ke selain aku.' "

Nabi bersabda, "Malaikat hafazhah naik dengan amalnya hamba yang mempunyai cahaya seperti cahaya bulan dari salat, zakat, haji, umrah, berjuang, dan puasa, ia melewatinya sampai langit ke enam, maka berkatalah malaikat yang diberi tugas, 'Berhentilah kamu dan pukullah dengan amal ini wajah pemiliknya, ia tidak menyayangi manusia sama sekali dari hamba-hamba Allah yang terkena cobaan dan penyakit, ia justru gembira dengan mereka, aku malaikat kasih sayang, Tuhanku memerintahkan aku agar aku tidak meninggalkan amalnya yang melewati ke selain aku.' "

Nabi bersabda, "Malaikat hafazhah naik dengan amalnya hamba dari salat, puasa, nafkah, berjuang, dan menjaga haram dan makruh, yang mempunyai suara gaungnya lebah dan mempunyai cahaya seperti cahayanya matahari, bersamanya ada tiga ribu malaikat, maka mereka melewati menuju langit ketujuh, maka berkatalah malaikat yang diberi tugas, 'Berhentilah kamu dan pukullah dengan amal ini wajah pemiliknya dan pukullah anggota-anggotanya, kuncilah hatinya, aku menghalangi dari Tuhanku setiap amal yang dilakukan bukan karena Tuhanku, ia menginginkan dengan amalnya selain Allah Ta’ala, ia menginginkan keluhuran di sisi orang-orang yang ahli fiqih, disebut di sisi para ulama, menjadi terkenl di beberapa kota, Tuhanku memerintahkan aku agar aku tidak meninggalkan amalnya yang melewatiku ke selainku, setiap amal yang tidak murni (ikhlas) karena Allah adalah riya’ (pamer) dan Allah idak menerima amalnya orang yang pamer.’ "

“Nabi bersabda, ‘Dan naiklah malaikat hafazhah membawa amalnya hamba dari salat, zakat, puasa, haji, umrah, akhlak yang baik, diam, ingat Allah Ta’ala, dan malaikat di tujuhlangit mengiringnya sampai mereka memutus semua penghalang kepada Allah Ta’ala, mereka berhenti di hadapan Allah, memberi saksi kepada-Nya dengan bagusnya amal dan ikhlas karena Allah. Allah berfirman, ‘Kamu semua adalah malaikat yang menjaga amal hambaku, sedangkan Aku adalah Dzat yang mengintai hatinya, ia tidak menginginkan Aku dengan amal ini, ia menginginkan selain Aku, maka kepadanya laknat-Ku.’ Semua malaikat berkata kepadanya, ‘Laknat-Mu, laknat kita, dan tujuh langit dan seisinya melaknat hatinya.’ “

Maka menangislah Mu’adz, ia berkata, “Wahai Rasulullah, engkau adalah utusan Allah dan saya Mu’adz, bagaimana aku bisa selamat?”

Nabi bersabda, “Ikutilah aku, walaupun dalam amalmu ada kekurangan, wahai Mu’adz, jagalah lisanmu dari menggunjing teman-temanmu dari orang-orang yang (hafal dan mengamalkan) Al Quran, dan tanggunglah dosa-dosamu kepadamu dan jangan engkau tanggungkan kepada mereka, jangan engkau merasa dirimu bersih dan engkau mencemooh mereka, jangan merasa lebih mulia dari mereka, jangan engkau masukkan amat duniamu dalam amal akhirat, jangan sombong di tempat dudukmu, supaya manusia takut dari jeleknya akhlakmu, jangan kamu berbisik kepada seseorang, sedangkan di sampingmu ada orang lain, jangan merasa agung atas manusia lain, maka terputuslah kebaikan-kebaikan dunia dan akhirat, jangan menyobek-nyobek (menghina) manusia, mka anjing-anjing neraka akan menyobek-nyobekmu di neraka...”

Apa yang disampaikan Nabi Muhammad kepada sahabat Mu’adz harus betul-betul kita renungkan, agar amal yang kita lakukan di dunia tidak sia-sia, bisa diterima di sisi Allah SWT.

sumber: Buku Beginikah Rasanya 7 Malam Pertama di dalam Kubur? Karya Jamal Ma'mur Asmani 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar