Senin, 08 Desember 2014

My Experience! Ujian TKD dan Psikotes Kemenkeu 2014


Assalamualaykum!

Baru saja saya dapat pengumuman hasil Psikotes CPNS Kemenkeu 2014. Dengan rahmat Allah, saya belum lulus ^^ Alhamdulillah. Pasti ada yang lebih hebat dan lebih baik di belakang itu semua. Ketika segala usaha sudah dilakukan semaksimal mungkin, ketika diri ini sudah bertawakal kepadaNya, apapun hasilnya… minumnya the botol sosro, eh salah, maksud saya… apapun hasilnya pasti membuat saya bahagia. Ini enggak bohongan, suwer tekewer kewer deh, hehehe. Oia, sebelumnya terdapat 15 finalis yang lulus TKD (saya finalis ke-15 hahahaha). Ke-15 finalis tsb berhak maju ke babak berikutnya, yaitu Psikotes. Dari 3 formasi yang dibutuhkan, ternyata hanya ada 2 orang yang lulus dan berhak maju ke babak bonus (Tes Kesehatan dan Wawancara), satu dari UI, satu dari UGM. Yang dari UI itu senior saya anak 2007, sebelumnya pernah melihat dia di KTO ketika saya wawancara di situ tahun lalu (wawancara supergoblok karena boleh dibilang enggak persiapan sama sekali)

Tapi tetap, sesuai niatan dan janji saya di posting sebelumnya, saya akan sharing pengalaman saya ikut ujian TKD dan Psikotes. Here we go… syuuung~

TKD waktu itu dilaksanakan di kampus STAN Bintaro. Waktu pengambilan kartu, saya mengambilnya di STAN juga di gedung D. Nah, kalau TKD di gedung C atau L (saya lupa, antara itu pokoknya). Intinya, di dalam gedung yang ada lab komputernya. Sistem tesnya CAT, jadi pakai komputer dan nilainya bisa langsung diketahui setelah selesai. Persiapan yang harus dilakukan, ya… BELAJAR. Beli buku persiapan di toko buku. Seriously, this is worth! TKD itu ada 3 bagian: TIU, TWK, dan TKP. DI buku persiapan itu juga pasti diberitahu tips-tipsnya deh. Pokoknya harus cari buku yang bagus ya.

Sebelum masuk ke gedungnya, saya mendengar pengumuman agar peserta melakukan solat ashar terlebih dahulu karena TKD sesi sore akan dilaksanakan pukul 15.00 sampai sore. Selain itu, peserta yang belum menggunakan pakaian rapi (kemeja dan no jeans serta sepatu), tidak boleh memasuki gedung. Bapak-bapak petugasnya ramah-ramah deh. Setelah solat, saya dan peserta lain mengantri untuk mendapatkan cap di tangan tanda registrasi. Saya mendapat kelompok 6, petugasnya ibu-ibu (kelihatan mengantuk, jadi tidak seru, cuma begitu-begitu saja: cek kartu dan KTP-cap-selesai). Saya iri dengan kelompok 5, petugasnya mas-mas ganteng, hahahaha! Terus diajak mengobrol sambil bercanda juga. Ih, seru banget deh!

Setelah mendapatkan cap di pergelangan tangan (serasa di Dufan deh sumpah), saya diarahkan ke area lebih dalam gedung. Di situ ada 3 orang petugas lagi, peserta disuruh duduk sesuai ruang kelompok. Kelompok saya terakhir masuk ruangan huhu. Merasa di-anaktiri-kan nih, hehehe.  Okay, singkat cerita, kami duduk menunggu lalu masuk ke ruang ujian. Saya mengerjakan dengan cekatan waktu itu. Alhamdulillah lulus TKD.

Beberapa waktu kemudian, Tes Psikotes dilaksanakan di Kantor Dirjen Bea Cukai Jalan Ahmad Yani. Wah, baru pertama nih pengalaman psikotes CPNS. Banyak sekali lho tesnya. Dan yang paling buat mual adalah Tes Koran. Benar-benar segede koran kertasnya. Ada satu jenis soal yang tidak ada di dalam buku persiapan saya. Agak pusing juga itu. Saya paling suka Tes Kecepatan Berhitung karena sudah tahu trik-triknya dari buku persiapan hehehe. Selain itu juga disuruh menggambar. Saya juga sudah mempersiapkan dan latihan di rumah. Saya gambar pohon rambutan dan seorang koki (belum selesai itu gambarnya hadoooh).

Saya bawa dua buah roti untuk makan siang. Pas sekali karena waktu istirahat dan solat hanya sekitar 30 menit saja. Masjidnya adem sekali dan serasa damai di sana sampai membuat saya lupa kalau sedang ujian hahahaha. Dikira sedang ikut kajian. Selain berbagai tes psikologi, kami juga disuruh mengisi data diri dan beberapa kelebihan serta kekurangan (yang ini belum persiapan huhuhu). Psikotes waktu itu tidak secekatan TKD. Akhirnya, saya tidak lulus. Masih ada yang lebih baik daripada itu pastinya. Skenario Tuhan kan lebih baik dari keinginan kita. Oia, ada kejutan super ketika saya dan peserta yang lain mengerjakan Tes Koran. Saya dan seorang perempuan di sebelah kiri saya sama-sama bengong dan tersenyum kaget melihat kertas sebesar itu. Waktu mengerjakan, mata saya agak melirik ke sebelah kanan. Wow seorang peserta laki-laki (lumayan ganteng hehehe) cepat sekali mengerjakannya. Apalagi peserta perempuan berjilbab lebar yang ada di depan saya. Dia minta kertas lain saat saya masih belum slesai dengan setengah pekerjaan saya. Hahahahahaha….

Satu lag hal yang paling berkesani, waktu berangkat ke lokasi ujian, saya minta diantar bapak saya yang kerjanya di BKN, lumayan kan sejurusan. Tapi waktu pulang sendirian. Intinya belum tahu mau naik angkot apa yang jelas bus atau angkot yang menuju UKI atau Cililitan. Kalau sudah sampai situ sudah aman deh. Jadi saya itu SMA nya dulu di Cililitan, so kalau sudah di daerah situ mah merasa deket rumah (padahal jauh banget kkk Cibubur VS Cililitan). Ketika sedang menunggu angkutan umum, eh tiba-tiba ada perempuan tanya kalau ke Jatinegara naik apa. Nah lho saya juga tidak tahu. Entah bagaimana nasib perempuan itu waktu itu setelah saya naik bus jurusan PGC hehehe. And… di dalam bus saya diajak mengobrol oleh dua orang pengamen bertato. Serius itu saya membeku di tempat. Serem. Saya jawab singkat-singkat saja sambil istigfar dalam hati. Takutnya modus penghipnotisan -.-

Sesampainya di PGC, saya ke Hokben untuk merayakan ke-selesai-an Psikotes hari itu. Apapun masalahnya, pelarian saya cuma ke Hokben… hahaha. Beneran ini.

Ya begitulah pengalamannya. Akhir kata... Wassalamualaykum ^^
Pengalaman mau baik atau buruk adalah pengalaman, yang bisa membuat kita tambah bijak tambah dewasa dan tentunya tambah kaya pengalaman… #ceilah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar