Assalamualaykum!
APRIL! Gyaaa anjir vakum abis setelah
ngeposting masalah rejeki-rejekian di bulan Februari. Gyahaha~ Baiklah.
Sekarang saya mau posting hasil masakan lagi yang dari jaman dulu mau dibikin
tapi enggak jadi terus.
Intinya sih mau bikin sup rumput laut yang
kuahnya ringan tapi tasty dengan kaldu dari seafood, bukan kaldu daging ayam
atau daging sapi. Cuman tab Asus saya kameranya kurang bagus ya. Harusnya
kemaren potret pake kamera digital aja, tapi males juga ngodok-ngodok laci meja
belajar. Hmm (banyak alesan XD)
Tetep, tujuan dari cooking challenge ini buat
men-challenge diri sendiri dan tambah skill masak buat survival di masa modern
yang banyak godaannya ini… Entah itu MSG, junkfood, fastfood, bahan makanan
karsinogenik, dsb. Di sisi lain, juga buat my lovely Rayyan dan Rayyana masa
depan (baca: anak-anak masa depan). Ya, buat si bapaknya juga sih. Supaya
mereka semua bisa dapet asupan makanan dengan gizi yang seimbang dan sehat juga
bervariasi dari makanan Indonesia, Cina, Korea, Barat, sampe India. Nah!
Yang
terakhir belom kesampean nih wisata kuliner sama sodara saya. Hehehe.
Baiklah. Sini saya share resepnya untuk
membuat Sup Rumput Laut dengan Udang kali ini ya~
Bahan
dan Cara Membuat:
1. Siapkan Rumput Laut Kering 1/4 genggam, lalu
rendam dalam air biasa sampai mengembang. Potong sekitar 2 atau 3 cm. Sisihkan.
(NOTE: Rumpul lautnya yang
khusus untuk sup bukan untuk membuat kimbab atau sushi, apalagi buat es buah,
hehe, bukan ya~ *gambarnya menyusul kemudian ^^)
2. Cincang 1 siung bawang putih dan ½ buah
bawang bombay. Tumis dengan sedikit minyak zaitun. Tumis sampai wangi.
(NOTE: Kemaren sih saya
tambahkan dengan sedikit margarin juga supaya tambah wangi hehe)
3. Masukan udang sekitar 10 ekor ukuran sedang.
Tumis sampai berubah warna menjadi oranye.
(NOTE: Kepala udangnya sudah
dibersihkan ya)
4.
Masukkan sekitar 3 atau 4 cangkir air.
Biarkan mendidih.
5. Masukkan rumput laut yang sudah megar a.k.a
mengembang tadi. Aduk-aduk sambil tambahkan seasoning seperti Lada, Garam, dan Kecap
Asin, Minyak Wijen.
(NOTE: Lada dan Garam saya
masukkan kira-kira saja sesuai selera ya, Kecap Asin dan Minyak Wijen sama-sama
sekitar 1 sdt. Intinya sih kalo kurang asin, ya tambahin garem, kalo keasinan
ya tambahin air, dan JANGAN KEBIASAAN LANGSUNG MASUKIN BANYAK BUMBU,
DIKIT-DIKIT AJA, SAMBIL DICICIPI GITU, *maaf sengaja capsclock biar diperhatiin
hehe)
6.
Tunggu sampai menyatu dan mendidih lagi. Hidangkan. Seruput
selagi hangat. Hmm yummy!
FYI… tahu enggak kalau rumput
laut itu bagus buat kulit? Mau tahu? Searching aja sono sendiri hehe. Eh, tapi
beneran. Saya baca di buku food combaining. Oia! Silakan dicoba ya resepnya!
Kebetulan, di rumah enggak
ada yang suka sama wangi khas rumput laut ini, jadi yang makan saya doang. Tapi
nanti Rayyan dan Rayyana harus suka. Kalo di Korea, sup kayak gini bisa
divariasiin pake kerang, udang, atau irisan daging sapi. Ibu-ibu pasca
melahirkan di Korea juga banyak makan ini supaya bertenaga katanya. Makanya,
saat seseorang ulang tahun, mereka makan sup rumput laut sebagai ucapan terima
kasih sama ibunya sekaligus ada mitos supaya rejekinya lancaaar dan liciiin
kayak tekstur sup rumput laut yang dia makan. Unik ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar