Assalamualaykum!
Baru
saja saya dapat pengumuman hasil Psikotes CPNS Kemenkeu 2014. Dengan rahmat
Allah, saya belum lulus ^^ Alhamdulillah. Pasti ada yang lebih hebat dan lebih
baik di belakang itu semua. Ketika segala usaha sudah dilakukan semaksimal
mungkin, ketika diri ini sudah bertawakal kepadaNya, apapun hasilnya… minumnya
the botol sosro, eh salah, maksud saya… apapun hasilnya pasti membuat saya
bahagia. Ini enggak bohongan, suwer tekewer kewer deh, hehehe. Oia, sebelumnya
terdapat 15 finalis yang lulus TKD (saya finalis ke-15 hahahaha). Ke-15 finalis
tsb berhak maju ke babak berikutnya, yaitu Psikotes. Dari 3 formasi yang
dibutuhkan, ternyata hanya ada 2 orang yang lulus dan berhak maju ke babak
bonus (Tes Kesehatan dan Wawancara), satu dari UI, satu dari UGM. Yang dari UI
itu senior saya anak 2007, sebelumnya pernah melihat dia di KTO ketika saya
wawancara di situ tahun lalu (wawancara supergoblok karena boleh dibilang
enggak persiapan sama sekali)
Tapi
tetap, sesuai niatan dan janji saya di posting sebelumnya, saya akan sharing
pengalaman saya ikut ujian TKD dan Psikotes. Here we go… syuuung~
TKD
waktu itu dilaksanakan di kampus STAN Bintaro. Waktu pengambilan kartu, saya
mengambilnya di STAN juga di gedung D. Nah, kalau TKD di gedung C atau L (saya
lupa, antara itu pokoknya). Intinya, di dalam gedung yang ada lab komputernya.
Sistem tesnya CAT, jadi pakai komputer dan nilainya bisa langsung diketahui
setelah selesai. Persiapan yang harus dilakukan, ya… BELAJAR. Beli buku
persiapan di toko buku. Seriously, this is worth! TKD itu ada 3 bagian: TIU,
TWK, dan TKP. DI buku persiapan itu juga pasti diberitahu tips-tipsnya deh.
Pokoknya harus cari buku yang bagus ya.
Sebelum
masuk ke gedungnya, saya mendengar pengumuman agar peserta melakukan solat
ashar terlebih dahulu karena TKD sesi sore akan dilaksanakan pukul 15.00 sampai
sore. Selain itu, peserta yang belum menggunakan pakaian rapi (kemeja dan no
jeans serta sepatu), tidak boleh memasuki gedung. Bapak-bapak petugasnya
ramah-ramah deh. Setelah solat, saya dan peserta lain mengantri untuk
mendapatkan cap di tangan tanda registrasi. Saya mendapat kelompok 6, petugasnya
ibu-ibu (kelihatan mengantuk, jadi tidak seru, cuma begitu-begitu saja: cek
kartu dan KTP-cap-selesai). Saya iri dengan kelompok 5, petugasnya mas-mas
ganteng, hahahaha! Terus diajak mengobrol sambil bercanda juga. Ih, seru banget
deh!
Setelah
mendapatkan cap di pergelangan tangan (serasa di Dufan deh sumpah), saya
diarahkan ke area lebih dalam gedung. Di situ ada 3 orang petugas lagi, peserta
disuruh duduk sesuai ruang kelompok. Kelompok saya terakhir masuk ruangan huhu.
Merasa di-anaktiri-kan nih, hehehe.
Okay, singkat cerita, kami duduk menunggu lalu masuk ke ruang ujian.
Saya mengerjakan dengan cekatan waktu itu. Alhamdulillah lulus TKD.
Beberapa
waktu kemudian, Tes Psikotes dilaksanakan di Kantor Dirjen Bea Cukai Jalan
Ahmad Yani. Wah, baru pertama nih pengalaman psikotes CPNS. Banyak sekali lho
tesnya. Dan yang paling buat mual adalah Tes Koran. Benar-benar segede koran
kertasnya. Ada satu jenis soal yang tidak ada di dalam buku persiapan saya.
Agak pusing juga itu. Saya paling suka Tes Kecepatan Berhitung karena sudah
tahu trik-triknya dari buku persiapan hehehe. Selain itu juga disuruh
menggambar. Saya juga sudah mempersiapkan dan latihan di rumah. Saya gambar
pohon rambutan dan seorang koki (belum selesai itu gambarnya hadoooh).
Saya
bawa dua buah roti untuk makan siang. Pas sekali karena waktu istirahat dan
solat hanya sekitar 30 menit saja. Masjidnya adem sekali dan serasa damai di
sana sampai membuat saya lupa kalau sedang ujian hahahaha. Dikira sedang ikut
kajian. Selain berbagai tes psikologi, kami juga disuruh mengisi data diri dan
beberapa kelebihan serta kekurangan (yang ini belum persiapan huhuhu). Psikotes
waktu itu tidak secekatan TKD. Akhirnya, saya tidak lulus. Masih ada yang lebih
baik daripada itu pastinya. Skenario Tuhan kan lebih baik dari keinginan kita.
Oia, ada kejutan super ketika saya dan peserta yang lain mengerjakan Tes Koran.
Saya dan seorang perempuan di sebelah kiri saya sama-sama bengong dan tersenyum
kaget melihat kertas sebesar itu. Waktu mengerjakan, mata saya agak melirik ke
sebelah kanan. Wow seorang peserta laki-laki (lumayan ganteng hehehe) cepat
sekali mengerjakannya. Apalagi peserta perempuan berjilbab lebar yang ada di
depan saya. Dia minta kertas lain saat saya masih belum slesai dengan setengah
pekerjaan saya. Hahahahahaha….
Satu
lag hal yang paling berkesani, waktu berangkat ke lokasi ujian, saya minta
diantar bapak saya yang kerjanya di BKN, lumayan kan sejurusan. Tapi waktu
pulang sendirian. Intinya belum tahu mau naik angkot apa yang jelas bus atau
angkot yang menuju UKI atau Cililitan. Kalau sudah sampai situ sudah aman deh. Jadi
saya itu SMA nya dulu di Cililitan, so kalau sudah di daerah situ mah merasa
deket rumah (padahal jauh banget kkk Cibubur VS Cililitan). Ketika sedang
menunggu angkutan umum, eh tiba-tiba ada perempuan tanya kalau ke Jatinegara
naik apa. Nah lho saya juga tidak tahu. Entah bagaimana nasib perempuan itu
waktu itu setelah saya naik bus jurusan PGC hehehe. And… di dalam bus saya
diajak mengobrol oleh dua orang pengamen bertato. Serius itu saya membeku di
tempat. Serem. Saya jawab singkat-singkat saja sambil istigfar dalam hati.
Takutnya modus penghipnotisan -.-
Sesampainya
di PGC, saya ke Hokben untuk merayakan ke-selesai-an Psikotes hari itu. Apapun
masalahnya, pelarian saya cuma ke Hokben… hahaha. Beneran ini.
Ya
begitulah pengalamannya. Akhir kata... Wassalamualaykum ^^
Pengalaman
mau baik atau buruk adalah pengalaman, yang bisa membuat kita tambah bijak
tambah dewasa dan tentunya tambah kaya pengalaman… #ceilah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar