Assalamualaykum…
Akhir-akhir ini, saya melakukan banyak kesalahan dalam
beribadah karena tidak apik dalam mengatur waktu. Dan saya jadi merasa
mempermainkan Allah T_T. Waktu luang terkadang bisa menyesatkan jika tidak
diatur dengan baik. Waktu sempit terkadang lebih baik daripada waktu luang
karena dalam waktu yang sempit, kita benar-benar akan melakukan suatu pekerjaan
dengan seteratur-teraturnya sesuai jadwal, sesuai urutan. Namun, ketika Allah
memberikan kita banyak waktu luang, maka setan-setan nakal pun akan punya
banyak waktu untuk menggoda kita. Salahkah setan jika kita berhasil
dijerembabkan ke dalam lubang dosa? Saya kira tidak. Tugas setan sampai hari
kiamat memang menghasut manusia untuk melakukan kesalahan-kesalahan. Bahkan
mereka sudah bersumpah. Jadi, yang salah adalah manusia itu sendiri. Akan
tetapi, ingatlah bahwa Allah Maha Penyayang dan Maha Pengasih. Dia Maha
Penerima taubat. Maka, bertaubatlah dengan sebaik-baiknya. Yang bisa
mengkontrol diri kita adalah diri kita sendiri. Kita harus semangat melawan
hawa nafsu dan godaan setan itu.
Selain itu, akhir-akhir ini saya juga ‘ketularan’ berprasangka
negatif kepada orang lain. Kemungkinan akibat sekian lama berinteraksi dengan
seseorang yang suka perpikiran seperti itu. Padahal dulu saya sangat positif.
Ke diri sendiri maupun ke orang lain. Untung salah satu teman saya
menginsyaratkan kesalahan saya itu. Mendengar untaian katanya, saya sadar bahwa
selama ini saya mungkin sudah banyak salah sangka dan terlalu berpikiran
negatif kepada orang lain. Tahu kan? Ketika kita berpikiran negatif baik ke
diri sendiri atau orang lain, maka otak kita akan menebarkan sinyal-sinyal negatif
pula. Efek yang paling terlihat adalah pada permukaan wajah kita. Jadi jarang
senyum, kening mengkerut, kata-kata yang keluar dari mulut tidak baik, pikiran
terfokus pada hal yang tidak penting.
Saya harus berubah. Bukan hanya karena takut
dikaruniai Allah suami yang mirip saya akhir-akhir ini: kacau dalam beribadah
dan berprasangka buruk kepada orang lain. Tapi lebih dari itu. Saya takut dalam
keadaan ini, bekal akhirat belum terkumpul banyak, masih saja berbuat banyak
dosa, rezeki usia saya dicabut. Kan serem. Dunia tak dapat, akhirat apalagi.
So, it’s time to move on. To be closer with our
Creater. Semoga Allah selalu memberikan kita hidayahnya dan mengampuni segala
kesalahan kita… Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar