"Buat apa susah? Buat apa susah? Susah itu tak ada gunanya..."
Lagu ini ternyata benar sekali. Lagu Pramuka zaman SD dulu, ternyata baru saya sadari kebenarannya sekarang. Manusia hidup di dunia pasti akan dihadapkan dengan yang namanya masalah dan kesusahan. Tidak ada manusia yang hidupnya sempurna. Tidak ada. Manusia yang tak punya masalah di dunia adalah manusia yang sudah mati. Yang harus dipikirkan bukan masalahnya, melainkan bagaimana pemecahan masalahnya. Memang, ketika masalah itu sedang ada di puncaknya, kepala kita pasti jadi nyut-nyut-an, hati jadi sedih dan murung, wajah jadi manyun, dan tubuh jadi kehilangan semangat. Istigfar sama Allah dan minta bantuan-Nya supaya masalah kita cepat terselesaikan dengan baik, itu solusinya.
"Di sini senang! Di sana senang! Di mana-mana hatiku senang!"
Lagu ini yang harusnya jadi pegangan hati kita. Harus senang, jangan sedih. Karena yang seperti ditulis 'Aidh Al-Qarni, jangan bersedih, sebab kesedihan akan menguras potensi dan energi. Depresi, level kesedihan tertinggi menurut saya, adalah hal yang paling menguras potensi dan energi manusia. Saya depresi? Pernah and it's normal. Saya pernah berpikir untuk bunuh diri? Pernah juga dan itulah sebuah pikiran negatif paling negatif yang pernah saya pikirkan. Dan pikiran itu muncul karena depresi; beban-beban kesedihan, level tertinggi dari kesedihan. Astagfirullah. Tapi Allah itu Maha Baik, Dia memberikan masalah dan kesedihan untuk menguji mahluknya, lalu menaikkan kelas derajatnya. Kalau kita sabar dan tetap bersyukur, Insya Allah lulus ujiannya Allah dan naik kelas derajatnya. Karena iman itu adalah sebuah lingkaran, setengahnya adalah sabar dan setengahnya lagi, syukur. Kalau kita berkata 'saya beriman', tapi ketika ditimpa masalah dan kesedihan, kita tidak bersabar dan tidak bersyukur... maka, iman itu dipertanyakan.
Allah Maha Oke (seperti yang Mas Ippho Santosa bilang). Allah itu semuanya oke. Jadi, jangan takut dan beranilah menatap masa depan kita. Walaupun banyak yang bilang ini sulit itu sulit, ini mahal itu mahal, Allah Maha Oke. Kalau Allah bilang 'Oke' dan 'Jadilah' pada doa-doa kita, maka 'Oke dan Jadilah'. So, sekarang yang harus dilakukan kita adalah berpikir positif, bekerja dengan produktif, istirahat dan refreshing yang cukup (sering dilupakan, ya? hati-hati, nih penting soalnya), dan terus minta bantuan Allah di setiap aktivitas kehidupan kita. Bertemanlah dengan Allah, niscaya kita beruntung karena Allah-lah sebaik-baiknya teman dan penolong :)
*semangat, semoga menginspirasi :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar