Assalamualaykum ^^
Nah,
beberapa hari yang lalu adik saya Fatimah yang masih berusia 6 tahun bilang
begitu sama saya sesaat setelah saya tertawa karena menonton televisi. Saya
lupa nonton apa. Mungkin nonton Wayangnya Sule atau apa. Tapi kata-kata itu
langsung menancap tajam ke dalam hati saya sampai hari ini. Kata-kata Fatimah
menyadarkan saya memang saya terlalu drama dan melow dalam menjalani kehidupan
ini. Saya sering berpikir dan menyangka bahwa diri saya adalah orang yang tak
beruntung dan kesepian. Setelah Fatimah menyadarkan saya, sekarang saya lebih
sadar bahwa ayah, ibu, adik-adik dan bahkan calon adik saya, mereka semua
adalah harta terbesar saya saat ini. Hampir saja saya menyia-nyiakan mereka
karena terlalu fokus dengan kegalauan saya. Saya terlalu galau sampai saya lupa
meminta doa dari ibu saya atas urusan-urusan saya. Saya terlalu merasa kesepian
sampai saya enggan tersenyum kepada ayah saya. Saya terlalu berlebihan untuk
merasa tak beruntung padahal sampai sekarang saya sehat-sehat saja dan keluarga
saya juga sehat. Saya merasa miskin padahal di sekitar saya semuanya sudah
cukup. Memang dalam karier, saya harus lebih berikhtiar lagi agar bisa lebih
full investasi pengalaman dan investasi keuangan untuk masa depan dan barusan
saya sudah minta doa ke ibu saya ^^
“Teteh
Udah Lama Enggak Ketawa…,”
Alhamdulillah
Allah membuat Fatimah menuturkan kata-kata itu ke saya. Akhirnya, saya jadi
sadar dan sekarang lebih menikmati hidup saya. Luka karena manusia memang
niscaya tertinggal di dalam hati dan ingatan, namun tak bisa jadi alasan
keterpurukan dan kegamangan hidup. Jika bukan rezeki saya untuk menikmati hidup
dengan traveling, maka saya masih bisa wisata kuliner bersama adik-adik saya.
Walaupun saya belum bisa beli baju-baju bertahtakan permata, tapi saya masih
bisa melakukan skin care buat refreshing. Apa yang kelihatan dari luar tak
semuanya benar. Mungkin saja kita melihat share-an foto membahagiakan
orang-orang yang kita kenal di media sosial sambil membandingkannya dengan
kehidupan kita. Okay, itu mungkin bukan kita, tapi saya, hehehe. Saya kerasukan
setan akhir-akhir ini sehingga suka membandingkan. Padahal saya sendiri paling
enggak suka dibanding-bandingkan. Untung sekarang sudah sadar berkat kata-kata
Fatimah. Saya juga sekarang enggak terlalu lebay dalam dunia ilmu pranikah.
Pikiran saya sekarang, ya udah beli aja buku-bukunya terus belajar sambil usaha
dengan jalan yang baik and doa tentunya. Terus jauhin maksiat. Insya Allah
ketemu. Hehehe. Ampuni saya Ya Allah…
*barubisakeposting*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar