Senin, 21 Desember 2015
Kamis, 22 Oktober 2015
Perkembangan Pola Eating Clean Minggu ke-3: Agak Kacau -___-
Assalamualaykum!
Okay. Langsung aja. Program
Eating Clean yang saya lakukan sudah memasuki minggu ke-4. Minggu ke-3 lalu,
agak terseok-seok karena masih beradaptasi dengan jadwal mengajar yang baru.
Secara teknis, saya harus prepare apa saja yang harus saya bawa menjadi bekal
sehat, jam berapa saja saya harus makan, dan berapa batas maksimal uang yang
harus saya keluarkan untuk program ini disamping ada hobi lain yang berhubungan
dengan beli-membeli bahan masakan, hobi memasak.
Sepertinya saya harus re-plan
program Clean Eating tsb. Bukan berhenti. Tapi merencanakan ulang, program
tetap berjalan, mungkin minggu lalu agak shock dengan jadwal baru, hehehe. Sip.
Selama dua minggu lalu (minggu
ke-1 dan ke-2) saya mengkombinasikan setengah porsi nasi putih dan kentang
rebus sebagai sumber karbohidrat. Minggu ke-3 mulai enggak jelas makannya. Nah,
minggu ke-4 ini saya akan kembali dengan sadar makan makanan yang sehat dengan
jadwal yang baik dan teratur. Sumber karbohidrat akan saya ganti dengan jagung
rebus! Hoho! Fatimah juga suka nih. Lumayan buat sumber serat dia. *Setahu saya
jagung punya sumber serat juga. Bosen makan kentang terus. Hihi. Kepikiran juga
buat ngemil pisang. Sepertinya akan begini jadwal saya pada minggu ke-3 *sambil
learning by doing, jadwal agaimana yang cocok buat tubuh saya, hehe :
- Hari
Libur makan nasi setengah porsi
dengan lauk pauk rumahan untuk menstimulasi otak agar bahagia J Plus
Air Kelapa dan buah kelapanya juga. Selain bagus buat pencernaan, air kelapa
kan bisa jadi penetralisir racun dalam tubuh dan membuat chantiq kulit kita hehe;
- Hari
Kerja makan jagung rebus sebagai
sumber karbohidrat dengan camilan buah-buahan;
- Hari
Kerja Spesial Jumat makan
di luar tempat ngajar yeay! sebagai penghilang badmood dan pemecah rasa bosan
dengan mencicipi makanan baru setiap Jumat J.
Waktu minggu ke-1 dan ke-2
saja… kerasa beda lho ketika menjalankan program Clean Eating ini perut saya
mulai berkurang begahnya. Alhamdulillah. Maka, dengan jadwal baru ini. Seperti
apa ya jadinya? Kita tunggu saja! Oke. Satu lagi, saya kemarin lebih terpaku
pada makanan pendamping karbohidrat. Harus lebih sehat. Sekarang, saya mau
kembali pada healthy mixed smoothies. Secara waktu agak kurang untuk tumas
tumis kalo enggak liburan mah. Serat dan mineral harus tetep ada asupannya kan.
Sipp. Okeh.
Jadi… AYO SEMANGAT! CLEAN
EATING!
Rabu, 14 Oktober 2015
Clean Eating dan Idul Adha 2015
Assalamualaykum!
Akhir-akhir ini, ya selama
dua minggu terakhir, saya mencoba Program Clean Eating. Kali ini, dalam minggu
pertama, saya mencoba mengurangi porsi nasi putih setiap makan. Minggu kedua,
saya coba mengganti nasi putih dengan kentang rebus. Kali ini masih belajar
sehingga dalam 3x makan sehari, saya 2x menggunakan kentang dan 1x masih dengan
nasi putih setengah porsi.
Kenapa begitu? Karena saya
enggak ingin pikiran dan tubuh saya kaget dengan kebiasaan baru ini. Jadi, ya
sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Dua minggu ini saya masih makan mie,
kudapan chips ber-MSG, dsb yang masih dalam takaran wajar. Sekali lagi, biar
pikiran (mental) dan tubuh enggak kaget. Ngomong-ngomong, kentang itu sumber
karbohidrat yang lebih baik dibandingkan nasi putih. Gugling deh. Penderita
Diabetes aja beneran musuhan sama nasi putih karena kandungan gulanya banyak!
Alasan lain kenapa saya melakukan clean eating adalah ada lemak berlebih di
suatu tempat dan berat badan saya yang 3 kg lebih berat dibandingkan berat
badan ideal saya. Tapi, alasan utama tetap DEMI MENJAGA KESEHATAN DAN
PRODUKTIVITAS. Secara, investasi dalam sisi kesehatan itu penting banget kan!
Enggak mau kan pas muda foya-foya makan sembarangan, trus pas tua banyak
penyakitnya??? Hayooo… Ogah dong? #stayhealtystaycool
Liburan Idul Adha 2015 yang
lalu, saya menyempatkan diri untuk mengolah daging sapi dan kambing qurban
menjadi sesuatu yang berbeda. Niatnya sih begitu. Ya dan hasilnya lumayan di
luar dugaan, hehehe. Untuk daging qurban, biasanya orang Indonesia memasaknya
dengan cara dibuat gulai atau disate. Kali itu, saya ingin sekali membuat
tumisan lada hitam. Maka, saya cari resepnya dan mendapatkan resep yang lumayan
mudah dan simpel. Daging Sapi Lada Hitam dan Daging Kambing Lada Hitam.
Walaupun keduanya lada hitam, tapi ada kekhasan sendiri dengan tekstur si
daging sapi maupun kambing sehingga membuat perlakuan kita berbeda terhadap si
daging. Misalnya daging kembing jangan dicuci, tapi rendam saja dengan parutan
nanas biar empuk. Sementara daging sapi lebih fleksibel. Berbicara tentang
per-daging-an, ingat untuk memotong daging enggak searah dengan seratnya agar
lebih mudah ketika dimakan, ya!
Kesalahan saya kali itu
adalah karena enggak ada nanas, maka saya bereksperimen merendam daging kambing
dengan air jeruk nipis. Enggak hanya itu, saya mendiamkannya di kulkas bersama
dalam jangka waktu lumayan lama. Alhasil, tekstur daging kambingnya empuk sih,
tapi rasa daging kambingnya malah hilang dan cenderung asam. Akhirnya, dengan
berat hati, saya mengaku gagal memasak resep Daging Kambing Lada Hitam tsb
karena jadinya malah Asam Gurih Daging Kambing atau bahkan Tomyam Daging
Kambing, hehehe. Lain kali, jangan pernah merendam terlalu lama, hanya sampai
bau amisnya hilang saja!
Kalau resep yang kedua,
Daging Sapi Lada Hitam… wah ini sukses! Dalam waktu singkat langsung habis
begitu saja. Ludes. Tapi ada yang masih kurang menurut saya, kurang berminyak.
Entah karena apa, sebelum memasak, yang ada di pikiran saya itu tumisannya agak
berminyak. Tapi jadinya sebaliknya. Enggak kering juga. Enak. Tapi masih ada
yang kurang. Hmmm *sokperfeksionis* *ehtapiemangperfeksionisorangnya*
Baiklah. Ini dia
penampakannya ^^. Kamu coba juga ya di rumah ^^ Ingat-ingat, hindari pemakaian
MSG ya!
Sapi Lada Hitam |
Kambing Lada Hitam yang berubah jadi Asam Gurih Kambing :p |
Selasa, 22 September 2015
Shabu-Shabu dengan Kuah Manis Gurih
Assalamualaykum! Hohohoy…
Beberapa saat yang lalu, saya
akhirnya membuat Shabu-Shabu dengan kuah yang enak dan berhasil. Yeay!
Kekurangannya adalah isian masih berupa bakso-baksoan imitasi a la pabrikan.
Gak sehat, kan? Gak apa-apa tapi. Yang penting, challenge kali ini untuk
membuat kuah yang enak itu BERHASIL!
Ini dia resepnya, diambil dan
dimodifikasi dari sini:
https://cookpad.com/id/resep/181988-shabu-shabu-steamboat
Bahan dan cara membuat hampir
sama dari yang ada di resep, tapi saya lebih sederhana. Intinya ada 2 step yang
perlu diperhatikan dalam memasak Shabu-Shabu ini.
Pertama, kuah.
Saya menggunakan 3 potong
bagian ayam dan sebuah bawang Bombay (biarkan utuh) untuk membuat air kaldu
yang enak, wangi, dan sedap. Airnya juga pas (biasanya kebanyakan).
Kedua, isian.
Lebih bagusnya menggunakan
irisan daging sapi asli ditambah bakso-bakso-an boleh lah. Saya hanya bakso
ikan dan pokcoy saja. Pokcoy nya juga dimasukkan saat-saat terakhir agar gak
terlalu matang. Jujur, agak mual di ujung karena bakso imitasi itu hehehe. Mana
sepaket shabu-shabu item itu ada banyak isinya tapi rasanya sama semua. Lain
kali, saya akan buat pakai daging sapi beneran ah!
Okay, ini dia penampakannya
^_^
Senin, 14 September 2015
Olahraga Bareng
Assalamualaykum!
Akhir
pekan lalu, saya dan ketiga adik saya olahraga main sepeda ke Bumi Perkemahan
Cibubur. Yeay! Salah satu mimpi saya! Agak lebay sih, tapi semenjak lulus SMP,
sudah jarang banget bisa sepeda-an ke sana. Biasa, sebagai penduduk Pondok
Ranggon yang baik, kami lewat pintu belakang hehehe. Melewati SD Harjamukti dan
Al Jannah, masuk ke sebuah gang kecil dan kami disambut oleh pepohonan pinus
atau cemara (?) yang berjejer rapi. Adik pertama saya (Aa Adi) menyebutnya: hutan.
Sepeda
Polygon Sierra Lite model City Bike saya enggak cocok lewat jalan bebatuan. Ya…
namanya juga CITY-bike. Jadi cocoknya di jalanan kota beraspal, bukan bebatuan.
Sontak hutan itu berisik oleh suara sepeda saya. Tak habis-habisnya saya
tertawa di situ. Hahaha. Sementara itu, Aa Adi memakai sepeda barunya, United
*entah apa embel-embelnya* yang jelas itu sepeda a la sepeda gunung begitu agak
mehong juga harganya. Adik kedua saya (Aa Aman) dan adik ketiga saya (Fatimah)
mereka masing-masing menaiki sepeda BMX re-touch
a.k.a sepeda lama hasil modifikasi, kekekek. Katanya agak berat, tapi ya,
lumayan lah mereka enjoy… bisa menikmati rimbunnya pepohonan dan tenangnya
danau Jambore.
Ada
yang lucu saat kami bersepeda di sana. Kami melihat penggambilan gambar
sinetron Pangeran which is Si Fatimah demen abis sama Ricky Harun. Seneng
banget dia bisa lihat si pangeran, dewi kembang, sama mahesa yang jahatnya.
Gitu lah pokok-e. Walau ada di dua lokasi berbeda. Malamnya, si Ricky Harun
udah nongol aja di tipi, jadi salah satu pembaca nominee di Festifal Film
Bandung, SCTV. Kocak, padahal paginya masih di Jambore. *apaahdah*
So far,
kegiatan olahraga kami menyenangkan. Apalagi setelah itu, kami sarapan bubur
ayam di Gang Wakil Alif. Ah! Alif! Dia nama adik dari kakek saya lho! Ah
senangnya serasa terkenal jika nama kerabat jadi nama Gang dan pertigaan.
Hehehe. Norak. Mungkin nanti berpuluh tahun nanti bakal ada Gang Sitsol…
wuahahaha!
Hmm,
kapan-kapan harus lagi sepeda-an ke Jambore. Kamu mau ikut? ^_^
Kamis, 10 September 2015
When your dream is come true (...) #random #nanana #sing
Assalamualaykum!
Agak aneh akhir-akhir ini. Iya, merasa
aneh dengan peristiwa yang terjadi di sekitar saya. Salah satunya berbincang
dengan seseorang yang bahkan saya tak pernah bermimpi untuk berbincang
dengannya. Walau bukan hal yang bersifat pribadi, tapi masalah pekerjaan. Ya…
tetap saja saya merasa aneh. Ada rasa yang tak bisa saya gambarkan bagaimana
bentuknya. Mungkin seperti sebuah es krim yang setengah meleleh berada di tangan kita, tiba-tiba ada seorang
teman yang masih mau menjilat es krim itu dengan wajah ceria tanpa rasa
bersalah. Ah, tapi kan es krim itu sudah mencair, pikir saya. Seenak apapun es
krimnya, kalau sudah mencair… Apalagi sebenarnya itu es krim punya dia, bukan
punya saya. Ya, pantas saja dia melahapnya dengan ceria. Saya toh cuma tukang
pegang saja. Hmm
Hmm, bingung ya? Hehehe
Kebingungan kalian tak lebih banyak
dari kebingungan saya, kok. Maka kebingungan ini nikmat rasanya kalau saya
tumpahkan ke dalam sebuah puisi.
Cekitdot!
*Es Krim Meleleh*
Hei, kamu yang sudah jauh di sana
Kukira kita tak kan pernah lagi bertemu
Ah, aku tak bisa berkata
Karena kamu bukan punyaku
Es krim ini meleleh
Aku tak suka, tapi kamu suka
Suka kamu
Sekarang hatiku yang meleleh
Hahaha
Dasar aku memang gila
Punya alasan apa aku meleleh?
Punya dasar apa?
Kubuang saja setengah es krim itu
Biar dia jadi seluruhnya meleleh di
jalan
Biar dia kotor
Biar aku pergi
Biar aku lupa
Selasa, 08 September 2015
Angry Selfish Sandwich
Assalamualaykum!
One of my favorite meal is Sandwich! Ya, karena gampil banget
dibuat. Tinggal buat isian yang enak, masukkin deh ke dalam dua tungkup roti.
Nah, hari ini saya mau posting Sandwich yang pernah saya buat. Waktu itu saya
marah karena Fatih, adik saya tak ada yang mengurus sementara saya lapar dan
harus makan sesuatu. Akhirnya, Fatih menemani saya di kereta bayinya selama
setengah perjalanan proses memasak. Karena Fatih tak bisa diam, saya menggebrak
adik saya yang besar untuk bangun dari tidurnya dan menjaga Fatih.
**Bahan yang dibutuhkan waktu itu:
1. Roti gandum 4 lembar. Dipanggang menggunakan margarin.
2. Isian (campurkan saus mayonnaise dan
sayuran+protein):
saus: campurkan sedikit mustard dengan 2 sdm mayonnaise, sejumput gula
pasir, sekitar 1,5 sdm saus tomat, sejumput lada hitam bubuk, dan sekitar 1 sdm
saus cabai. Aduk rata ya!
sayuran: lettuce dan tomat dipotong kecil
protein: sosis sapi dan fishroll/otak-otak, goreng dengan minyak sedikit,
lalu potong kecil.
Setelah itu, masukkan isian ke dalam roti pertama, lalu tutup
dengan roti kedua. Potong jadi segitiga. Makan sampai habis!
Saya paling benci ketika sedang marah karena banyak energi
terbuang sia-sia. Juga, perasaan negative muncul di mana-mana. Ah! Apalagi
kalau dalam memasak. Jadi tak konsentrasi, khan. T.T
Oke, cukup hari itu saja marahnya. Lain kali, saya tak akan buat
Angry Sandwich lagi, tapi jadi Happy Sandwich hehehe. Sipp. Ini dia
penampakannya ^_^
(Di tengah rasa marah, saya memfoto makanan ini *sekarangmenyesal*)
(Isian tomat dan lettuce berselimut saus mayonaise~
Kelihatan sedap khan? Ya, memang sedap!)
#ayocoba, hohoho~
Minggu, 06 September 2015
Hobi: Menyibukkan Diri pada Hal-Hal yang Baik
Asalamualaykum!
Saya perkenalkan sebuah label
baru blog ini… jeng jeeng jeeeng! Hobbies! Di label tsb saya akan memposting target 1 menu 1 week cooking challenge
yang saya buat sendiri. Hmm, untuk awalan, saya akan posting beberapa foto
hasil masakan yang sukses saya masak di waktu-waktu yang lalu. Yang gagal
enggak sedap difoto hehehe.
Yes, one of my hobbies itu
memasak. Untuk sekarang sih masih suka memasak masakan simple dan mudah serta
menghindari pemakaian penyedap rasa ber-MSG. Demi hobi ini, saya rela
mengeluarkan uang yang agak lebih, hehehe. Buat beli beberapa alat masak yang
sehat juga bahan masakannya. Namanya juga hobi, demi merefresh pikiran dan
tubuh, setidaknya akan saya lakukan sekali seminggu dan mewajibkan untuk
posting di blog saya biar tak lekang dalam ingatan… ^^ Sekaligus buat menghibur
diri a.k.a Me Time, hihihi.
Sippp…
Hmm, kamu pernah masak juga dong? Masakan apa yang pernah kamu masak and gagal total? Kalo saya: Makaroni Schotel Kukus. Kalo boleh dibilang itu masakan udah kebanyakan, dominan rasa bawang putih, enggak ada bumbunya, asli ancur abis! Hahaha. Racun lambung!!!
Hmm, terus masakan apa yang paling sukses yang pernah kamu masak? Kalo saya: Puding Blueberry Yogurt. Aah, maknyus bingit deh. Tekstur dan manisnya itu pas. Penampakannya juga cantik bergelombang gimana gitu, hihihi…
Tantangan-tantangan setiap minggunya, rencananya akan saya buat daftar gitu biar ada waktu untuk menyiapkan bahan. Ah, masakan Indonesia! Saya paling enggak bisa buat yang begituan. Hmm, belum pernah coba karena bumbunya itu lho agak banyak ya… Paling sering saya masak masakan Jepang/Korea, sandwich, nugget homemade, gorengan entah jamur, ayam, brokoli atau apapun… Udah… Itu yang paling sering soalnya simple.
Okay. Semoga semangat melakukan hobi ini selalu membara ya! Lebih baik sibuk dengan sesuatu yang baik daripada enggak punya kesibukan jadi ngegalau enggak jelas dan mikirin yang aneh-aneh. Hobi ini juga… demi keseimbangan hidup, jiwa, dan raga. Hahaha
Nah, ini beberapa contoh masakan yang dulu pernah saya masak ^^
(Ayam Yakiniku *lumayan sukses tapi emang kurang berani kasih bumbunya #ngumpet)
(Udang Tepung Bumbu Bawang Putih
*dalam kenyataannya saya tambahkan juga fillet ayam)
(Tahu Telur Tumis Jamur *seharusnya bumbunya lengket, tapi ini agak kebanyakan air)
Selain mencoba untuk memasak sehat dengan tak menambahkan MSG, saya juga hunting alat masak sehat. Kan dalam program clean eating. Hehehe.
Rabu, 12 Agustus 2015
Guilty Pleasure bernama MAKANAN! (@Hanamasa)
Assalamualaykum!
Hohoho gawat bingit
postingan-postingan kemaren ya? Kayak orang depresi dah. Oke, mari kita post
another thing yang positif. Seperti kali ini, sebenarnya sudah lama banget mau
post tentang makanan lagi...
Beberapa waktu lalu, saya
dan adik-adik datang ke restoran All You Can Eat Hanamasa di Tamini Square.
Kacau. Hahaha. Norak abis deh. Selama 1,5 jam kami jadi karnivora dadakan dan
tidak bosan-bosannya mengunyah daging...
Hal berkesannya adalah karena kami sedang
bereksperimen, apakah dengan makan daging-dagingan saja akan tahan lapar sampai
malam? Waktu itu makan siang dan ternyata tahan lho sampai malam... Kami tidak
makan malam karena masih kenyang padahal boleh dibilang full daging makan tadi
siang. Selain itu juga akhirnyaaa kesampean juga untuk mencoba bakar-bakar
sendiri, rebus-rebus sendiri. Walaupun waktu itu terlalu fokus dengan
bakar-bakaran sampai-sampai si rebusan di'anggur'in dan diingatkan oleh
mbak-mbak Hanamasa kalau air rebusannya sudah terlalu mendidih baiknya
dikecilkan kompornya saja. Oia, rasa yakinikunya enak tapi shabu-shabunya agak
biasa saja menurut saya. Dan yang paling juara adalah rasa sayap ayam bakar
dan udang tepung dari bagian yang kita bisa pesen itu, yang dimasakin sama
kokinya. Maknyuss!
Hal agak kurang berkesannya...
memang sedari awal tidak niat mengambil foto karena sibuk bakar udang buat
Fatimah dan mengungah daging buat diri sendiri hehehe. Untungnya ada video
iseng yang Fatimah buat. Lumayan buat kenang-kenangan. Selain itu, harganya
men! Kita makan berempat totalnya sampai 600ribuan. Hahaha. Memang ajang
coba-coba khan sedang liburan Lebaran makanya si adik-adik pada mau
ikutan.
Di part 2 nanti saya akan
coba unggah videonya, kalau bisa... hehehe. Overall nilai Hanamasa menurut saya
75 dari 100 poin. Makanannya enak tapi mbak-mbak pelayannya kurang ramah
menurut saya. Kalo saja mereka lebih ramah, saya akan kasih nilai 80 ke atas deh. Senyum dong mbaaak... senyuuum... ^_^
Senin, 13 Juli 2015
Ramadhan 2015: Luntang Lantung
Assalamualaykum.
Semoga kita selalu dalam lindungan dan pertolongan Allah…
Ramadhan
kali ini agak berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Pertama, ada kedatangan
anggota keluarga baru, adik keempat saya, Muhammad Fatih Fatahillah. Kedua,
saya ada di rumah full kecuali hari Sabtu karena per awal bulan Juni sudah
tidak bekerja fulltime lagi.
Ada
beberapa sisi ketika ada anggota keluarga baru. Sisi baiknya, terkadang semua
berubah ceria melihat wajah bayi 5 bulan yang lucu dan menggemaskan. Sisi baik
kedua, saya bisa mengamati cara mengurus bayi. Sisi buruknya, terkadang ibu saya
kurang tidur mengurusi si adik sehingga darah tingginya kambuh dan berpengaruh
pada banyak hal. Sisi buruk kedua, ada pihak yang berlebihan dalam berkomentar.
Andai kamu tahu apa yang saya maksudkan.
Niat
awal yang ingin gembor-gemboran ibadah di bulan Ramadhan kali ini ternyata
kandas begitu saja. Liburan yang saya sangka akan banyak memberikan waktu
ternyata memang memberikan saya waktu. Namun, saya sendiri mengkhianatinya. Mungkin
masih belum bisa beradaptasi dengan baik. Biasanya berlelah-lelah di luar dengan
jadwal padat sehingga mengatur jadwal ini itu begitu mudah karena banyaknya kagiatan.
Walau agak repot tapi lebih baik banyak kegiatan daripada seperti ini. Luntang lantung.
Bahkan sempat beberapa kali saya tak pernah keluar rumah bahkan teras depan
sekalipun karena merasa tidak ada keperluan untuk keluar. Hari Raya kali ini
pun sepertinya saya tidak punya semangat murni dari dalam hati. Kecuali semangat
untuk adik ketiga, Fatimah yang masih 7 tahun. Dia harus mendapat banyak
motivasi kan dari luar agar bisa menjalani Ramadhan dan Hari Raya dengan
bahagia. Maka saya akan pura-pura bahagia di depannya.
Akan tetapi,
semoga ibadah saya yang sedikit itu berkualitas dan mempertebal keimanan serta
menghapus segala kesalahan di masa lalu. Ah! Betapa futurnya postingan kali
ini. Begitu futurnya sampai saya berpikir bahwa seandainya saya dapat kembali
menjadi anak-anak saja yang bebas bermain tanpa banyak tekanan, tanpa banyak
omelan. Hanya tertawa dan bermain.
Langganan:
Postingan (Atom)