Sabtu, 01 Januari 2011

Our Journey 1

Tahapan kehidupan manusia dari buku Beginikah Rasanya 7 Malam Pertama di Alam Kubur? Karya Jamal Ma’mur Asmani (covernya serem abis, warna hitam dengan sedikit warna merah dan ada gambar pekuburannya, oia, ada bulan sabit juga, hehe)
  1. Alam kandungan mama
  2. Alam dunia
  3. Alam kubur
  4. Alam akhirat
Nah, kira-kira begitulah timeline perjalanan kita. Alam yang pertama sudah kita lalui dengan sama sekali tidak mengingat apa-apa. Kita hanya dapat mendengarkan cerita mama kita sewaktu beliau mengandung diri kita. Iyo, kan? Hehe. Ngidam inilah ngidam itulah. Nah, alam kandungan itu adalah waktu di mana proses penciptaan manusia dimulai. Masih ingat tak bagaimana kronologis kemunculan diri kita? Itu tuh, pelajaran agama Islam waktu di sekolah dulu...
Begini nih,
  1. Allah menciptakan sari pati tanah
  2. Sari pati tanah itu dijadikan Allah sebagai air mani yang disimpan di tempat yang kokoh, yaitu rahim
  3. Dari air mani tsb. Allah mengubahnya menjadi segumpal darah
  4. Dari segumpal darah, diubah menjadi segumpal daging
  5. Dari segumpal daging itu, diubah menjadi tulang belulang
  6. Tulang belulang itu kemudian dibungkus dengan daging
  7. Jadilah kamu
Masih bingung? Jelasnya begini, nih.

Sari pati tanah -> air mani yang ditaruh di dalam rahim -> segumpal darah -> segumpal daging -> tulang belulang -> tulang belulang dibungkus dengan daging -> kita sewaktu bayi yang lucu dan imut :)

Sudah jelas kan, say? Hehe. Nah, pada tahap pertama ini, manusia mengalami hidup di dalam perut mama yang keadaannya amat sempit. Kalau tak percaya, ukur aja sendiri lingkaran perut mama kamu masing-masing, hehe. Selain sempit, perut mama juga terbatas, banyak kesukaran, dan penuh dengan kegelapan yang bertimbun-timbun.

Nabi Muhammad bersabda:

“Bahwasanya seseorang dari kamu dikumpulkan kejadiannya dalam kandungan ibunya 40 hari, masih berwujud air mani. Lalu dijadikanlah segumpal darah dalam 40 hari juga. Kemudian Allah mengutus malaikat, lalu meniupkan ruh di dalam tubuhnya dan diperintah dalam 4 hal, yaitu menuliskan ketetapan rezekinya , ajalnya, amalnya, dan menjadi orang celakan atau bahagia.” (HR Muslim)

Dalam kitab-kitab fikih dijelaskan bahwa masa mengandung ibu biasanya 9 bulan, minimal 6 bulan, dan paling lama 4 tahun. Yap, bener kok, kamu tak salah baca, 4 TAHUN. Itu adalah kasus ibu Imam Syafi’i. Allah menggambarkan payahnya seorang ibu ketika sedang mengandung dalam Surat  Luqman ayat 14:

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepadaKu kembalimu.”

Untuk yang ibu bapaknya masih bersama kita atau yang telah tidak bersama kita. Coba renungkan bersama-sama deh. Apa saja sih yang sudah kita lakukan untuk mereka? Ayo kita sama-sama jadi anak yang berbakti buat mereka. Saya sendiri juga sering kesel gitu sih sama orang tua. Yah, kembali lagi, namanya juga manusia. Kita manusia, orang tua juga manusia. Semua mempunyai sifat yang positif juga negatifnya masing-masing. Oh iya, satu lagi. Ingat nih, ridhanya orang tua itu adalah ridhanya Allah, loh. Udah pada tahu, dong? hehe.

Yap, kembali lagi ke mama kita yang sedang bersikeras berjuang melahirkan kita ke dunia. Setelah itu, tuing! lahir deh kita ke dunia. Yap, DUNIA. Alam dunia akan diceritakan lain kali. :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar