Selasa, 15 April 2014

Tragedi Tes CPNS 2013

Assalamualaykum? Piye kabare? Kumaha damang?

Kali ini, saya mau share pengalaman pertama dalam hidup saya mengikuti tes CPNS. YIPPIE! Padahal belum berhasil, tapi… ini sangat sesuatu banget! Lebih tepatnya… sebuah tragedi, yang bisa menjadi pengalaman super berharga buat tes kedua tahun ini. Semoga tahun 2014 ini saya dapat rejeki dan lulus jadi PNS! AAMIIN!

Ngomong-ngomong, kenapa sih ngebet banget jadi PNS? Kan masih banyak kerjaan yang ngebikin hujan duit… Alasannya karena mimpi~ Yap! Saya punya cita-cita jadi…

     -     pengajar (Alhamdulillah sudah tercapai)
  • penerjemah (Alhamdulillah sudah tercapai)
  • jadi PNS (tahun 2014, AAMIIN)
  • penulis buku dan skenario sinetron berkualitas
  • punya wirausaha tempat makan
  • main  ke Korea (tahun 2015, AAMIIN)
  • pergi umroh (tahun 2016, AAMIIN)
  • nikah (tahun 2017, AAMIIN)
  • terus honeymoon deh di Pulau Lombok sama jalan-jalan ke Korea sama suami… hohoho
  • dan masih banyak lagi...

Semua juga tahu yang namanya mimpi atau cita-cita harus banyak ya biar hidup terasa lebih hidup karena kita punya target-target untuk dicapai. Naik turun, bangun jatuh, terseok-seok, itulah nikmatnya menjalani proses pencapaian target (cie kayak motivator aje,kekekek). Tapi, bener deh. Cara bikin hidup yang tak monoton ya itu… buat target-target, lalu berusahalah sampai tercapai ^^

Tes CPNS 2013 lalu, sejujurnya saya ada di dalam keadaan dalam masa penyembuhan dari demam berdarah. Tapi waktu itu sok-sok-an udah sehat. Ya kalo tak dipaksa tak akan sehat kan? Masa selimutan di kasur terus. Waktu itu, formasi cuma ada satu di satu departemen. Hahaha. Pasti langsung pada pesimis. Awalnya saya juga, tapi harus dicoba. Lawannya belum banyak ini…

Waktu itu, ada 3 bagian perjuangan:
  1. Sesi pemberkasan.
Alhamdulillah saya lulus walaupun pake acara berantem dulu sama babeh terkait surat lamaran yang ditulis tangan dan harus memandang tatapan agak sinis dan menertawakan ketua RT beserta istri karena saya bilang formasi cuma ada satu.
  1. Sesi TKD.
Alhamdulillah lulus juga dengan perjuangan belajar layaknya anak SMA mau masuk SNMPTN. Tesnya di Stadion Lebak Bulus, saya ngojek sama adek saya. Gile, sumpah, bagian belakang saya panas kelamaan di motor, terus dikatain lebay saya sama si adek. Ngok! Pas TKD, dresscode saya beda sendiri, yang saya lihat, semuanya pada pake baju rapi kayak mau wawancara kerja, kalo saya emang sudah diniatkan mau pake baju paling nyaman biar mikirnya lancaaar dan tak lupa bawa air minum. Maka dari itulah, saya pakai kaos Micky Mouse kesukaan saya dan kerudung langsung merah Rabbani yang sudah dibeli sekitar empat tahun yang lalu, hahaha. Namanya juga baju kesayangan…
  1. Sesi TKB.
INI DIA TRAGEDINYA! SAUDARA-SAUDARA! Belum tepat tujuh hari setelah pengumuman kelulusan TKD, ternyata TKB sudah diselenggarakan! Saya jadi ketinggalan informasi. Websitenya memang susah dibuka dan tahu-tahu sudah ujian saja! Kyaaa tiga hari dua malam saya depresi, menangis, dan merasa bodoh. Hari itu hari Minggu, benar-benar kisah sedih di hari Minggu. Waktu itu, jadwal saya mengajari di Depok sebenarnya, tapi karena saya sedang hari pertama menstruasi, perut saya melilit dan kala itu tak bisa dibendung lagi sakitnya. Jadilah saya meliburkan kelas dan istirahat di rumah mirip orang habis melahirkan. Selimutan di kasur sambil sakit perut.

Babeh saya sebenarnya PNS di BKN Pusat. Jadi doi tahu jadwal Tes CPNS kapan dan gimana aja gitu. Waktu kelulusan TKD aja mukanya Babeh biasa aja cenderung tak percaya karena belum saatnya pengumuman kelulusan katanya. Nah, lho. Saya juga senangnya jadi setengah-setengah, kan. Belum rampung saya belajar untuk TKB, eh tragedi itu terjadi. Untung saya cuma depresi 3 hari hehe. Dibanding SMA dulu, gagal masuk IPA, saya depresi 3 bulan sampai kurus kempot. Untung tak sampai buat video maki-maki temen kayak artis M.

Padahal saya sudah pede banget kalo satu formasi itu adalah rejeki saya. Beberapa waktu kemudian, saya koreksi diri dan menurut saya, saya tahu bahwa ada beberapa kesalahan yang saya lakukan sehingga kenapa saya ditidakluluskan sama Allah.

  1. Terlalu pede, sombong (tobattobat T.T)
  2. Tidak khusyuk dalam beribadah, kurang fokus (T.T)
  3. Kurang bersih hati, niatnya belum lurus (T.T)
  4. Belajar dalam tekanan, kurang tenang (T.T)
  5. Kurang bisa menjaga emosi, terperosok dalam tekanan (T.T)
  6. Kurang tawakal (T.T)


Itulah kesalahan-kesalahannya yang harus diperbaiki! Sekarang, waktunya mengayuh roda baru kehidupan! Tengoklah masa lalu sewajarnya saja sebagai pengalaman agar keburukan di masa lalu tak kembali terulang di masa mendatang. Sekarang saya sudah MOVE ON! Yeah~

Jangan Jadi Badut di Hari Spesial

Assalamualaykum, semua! Apa kabar, hehe. 

Setelah mengalami depresi level lumayan karena beberapa hal, kini mental saya sudah sehat kembali (ini serius -.-"). Biasa, penyakit ABCD alias Anak Baru Cari Duit, wkwkwk. Tapi Alhamdulillah target duit yang saya peroleh bulan April ini berhasil. Horeee! Makanya, depresi saya sembuh. Kekekek. Namanya juga remaja yang menuju kedewasaan hehehe. Inget umur… inget umur…  masih 23 kok santaai… Oke, kali ini saya mau share tentang pengalaman menghias wajah (alah). Kamu siyap?

Sebagai seorang yang suka dipanggil akhwat (padahal gak akhwat-akhwat banget, ngementorin aja udah berhenti, liqo sendiri juga bermasalah sama jadwal, nah lho). Tapi, semoga tulisan saya kali ini bisa jadi salah satu ibadahlah… aamiin. Tahu, kan maksudnya 'akhwat' di sini yaitu muslimah yang kerudungnya syari menutupi yang harus ditutupi dan bajunya cenderung longgar. Eh, tapi itu menurut saya ya, hehe. Masih banyak lagi dimensi arti dari kata "akhwat" itu kalo mau cari, mah.

Nah, menurut pengamatan dan pengalaman saya sebagai seorang akhwat, ada beberapa macam jenis akhwat, hehe. Ada yang girly, ada yang tomboy, ada yang pertengahan. Akhwat yang girly biasanya kerjaannya itu jadi sekretaris di Rohis, suaranya lembut, hobinya ngerajut atau masak, dsb. Akhwat yang tomboy biasanya kerjaannya itu jadi member Kastrad atau Sospol di Rohis, pokoknya yang suka demo-demo gitu, terus hobinya naik gunung, nulis kritis di media, dsb. Nah, kalo akhwat yang pertengahan, ya sifatnya di antara dua tadi. Namanya juga pertengahan, hehe. Kalo di Rohis, biasanya anak pertengahan bisa masuk di mana aja. Kerjaanya… demo sambil masak alias demo masak, kekekek. Ya, kali! Intinya, biasanya… sekali lagi BIASANYA akhwat girly dan sebagian akhwat pertengahan suka bedakan. Sementara itu, akhwat tomboy dan sebagian akhwat pertengahan tak suka bedakan. Jadi ceritanya yang pertengahan dibagi dua: cenderung girly atau cenderung tomboy. Ini menurut saya pribadi lho. Hehehe.

Seorang akhwat yang tomboy atau agak tomboy dan masih singel suka bingung sendiri saat harus menghias diri. Di satu sisi, ingin juga terlihat cantik tapi di sisi lain masih agak malu untuk mengungkapkan dan melakukan. Nah, karena saya adalah seorang akhwat pertengahan yang cenderung tomboy, saya bisa memberikan tips menghias diri untuk saudari sekalian yang mirip dengan saya, hehehe.

Pertama, tips menghias wajah untuk di hari-hari biasa sih pakai saja... pelembab, bedak, dan lipstik warna natural. Kalo ada kekurangan seperti bintik hitam karena jerawat, sinar matahari atau tanda lahir… bisa kita samarkan pake concealer sesudah pelembab. Kalo mau najemin (dikira piso) mata, bisa pake eyeliner hitam. Saya rekomendasikan, pakai yang bentuk pensil saja karena biasanya bisa terhapus air wudhu dan tak membuat mata panda kalo kena air dibandingkan eyeliner liquid. Terus, buat bibir supaya lembab, kalo perlu pakai lipbalm atau minyak zaitun dulu sebelum lipstik (apalagi lipstik jenis matte, kudu wajib!). Gitu aja udah cukup. Percaya sama saya walaupun saya bukan dukun, hehe. Dengan hiasan natural, kamu bisa tetep cantik dalam kesederhanaan dan kebersahajaan.

Kedua, tips menghias wajah untuk hari-hari spesial! Seperti wisuda, pernikahan, wawancara kerja, sama kondangan di rumah pejabat, kekekek. Kalo ini, saya mau cerita dulu soalnya ada cerita lucu terkait bahasan ini. Beberapa waktu lalu, saya datang ke wisudaan senior saya, dia juga akhwat pertengahan agak tomboy kayak saya gitu. Waktu itu dia pernah bilang setengah teriak, "wuaaa, Sitsol! Aku kayak bencong, nih! Benchooong!". Satu lagi, seorang saudara jauh, dia juga bermasalah dengan make-up. Kejadiannya juga pas wisuda, tapi ini cerita dari emak saya. Emak bilang, "Waktu dulu, teteh X didandanin sama orang, sama sebuah agensi perias bencong yang sudah terkenal di kampungnya, tapi entah mengapa, wajah teteh X malah ketebelan alis gak karuan dan jadi kayak bencong.". Padahal aslinya cantik, lho! Di sini, saya bukan mau ngatain bencong ya, tapi yang kita tahu, para bencong biasanya make-up dengan tebal dan yang kayak gitu tak cocoklah untuk para akhwat.

Maka dari itulah, saya berpesan pada diri sendiri beberapa bulan sebelum wisuda : "do ur own make-up and dress!"

Menghias wajah alias make-up jangan sampai membuat kita menjadi orang lain, kita sebagai muslimah bisa berekspresi dengan syari dan sesuai dengan jati diri.  Tips menghias wajah untuk hari-hari spesial…

  1. Wajib cari model jilbab yang tetap syari, cantik, dan tak membuat ribet diri sendiri
  1. Kalo udah nemu, wajib melakukan tutorial sendiri di depan cermin, kira-kira cocok apa tidak buat wajah kita
  1. Untuk make-up, kira-kira cenderung sama dengan tips make-up sehari-hari, tapi karena ini hari spesial… maka harus ada suatu hal yang berbeda. Kamu bisa tambah hiasan mata dengan eyeshadow  yang warnanya matching sama busana.

Jangan pernah pake bulu mata palsu atau ngerok alis ya… tak boleh itu. Bolehnya pake pensil alis saja (buat kita yang masih muda, kata mbak-mbak Wardah, cocok warna coklat). Terlebih buat yang alisnya berantakan, pensil alis akan bantu banget!
Juga boleh untuk pake maskara biar bulu matanya naik ke atas jadi lebih lentik. Lentiknya kan sesaat saja, tak merubah ciptaan Allah, ^^. Saya pribadi sejujurnya tak suka pake maskara, hhe.
Perona pipi juga boleh supaya tak pucat karena bedaknya terlalu datar warnanya.
Oh, iya! Jangan lupa perhatikan kebersihan wajah dan mata saat mau wudhu, khususnya maskara. Sedia make-up remover saat mau wudhu, ya!

  1. Make-up juga wajib kamu lakukan tutorialnya di depan cermin beberapa kali. Haha jadi ingat tutorial saya, pertama-tama kayak badut abis! Saya sama emak saya sampai tertawa terbahak-bahak. Kedua ketiga dst mendinganlah… bisa karena biasa.
  1. Busana… bisalah cari yang warnanya matching sama jilbab dan ukurannya agak longgar biar tetap syari.
  1. Intinya, wajib coba tutorial sediri di depan cermin sampai kamu menemukan yang cocok~~ selain wajib kumpulin duit buat beli alat make-up nya nyahaha…
  2. Tambahan: usahakan kulit wajah berada di dalam kondisi fit dari beberapa hari sebelum hari spesial kamu. Jangan sampai wajah yang jerawatan ditambahin sama bedak dll, bisa buat tambah hancur muka kamu. Lakukanlah perawatan wajah dengan banyak minum air putih, sayuran, buah, dan cuci muka setiap hari, serta pakai pelembab muka dan bibir. Kenapa? Menurut pengalaman saya, kulit yang fit akan membuat make-up di wajah menempel sempurna ^^


Sekian dulu tips dari saya, semoga bisa bermanfaat ya ^^ Jangan jadi badut di hari spesial kamu ya, okay! Soalnya itu hari spesial kamu ya punya kamu!