Selasa, 07 Januari 2014

Mission Impossible? Nonono! Yes, We Can!

Assalamualaykum warohmatullohi wabarokatuh, semua! 좋은 밤이네... 헤헤헤

Wah, blog saya ternyata sudah berusia 3 tahun, ya? Lumayan. Panjang umur. Hehehe. Ini posting pertama nih di tahun 2014 ini. 2014 itu... buat saya... Tahunnya nyari duit! Yeyeey! Tahunnya nerbitin buku! Hohoho! Tahunnya PERJUANGAN MANDIRI secara finansial! Siyaap!

Hmm. Bulan Desember kemarin, eksperimen survival saya yaaa boleh dibilang lumayan berhasil ^^. Tapi, kok malah banyak utang ya? Hadeeh. Itu kekurangannya. Baiklah! Mari kita jalani bulan Januari ini dengan LEBIH IRIT karena mulai bulan ini, perjuangan benar-benar ASLI dan sudah bukan sebuah eksperimen lagi. Harus bisa!

Setelah bertapa di gunung selama beberapa tahun (alah), saya akhirnya menemukan misi selanjutnya setelah lulus kuliah. Yap, pertama adalah: UMROH! Pada usia saya yang ke-25 tahun. Waktu bertapa, saya mendapatkan pencerahan. Melihat banyak orang yang mengumpulkan uang untuk urusan duniawi saja, maka saya berpikir mengapa tidak menabung untuk urusan dunia dan akhirat juga? Ketika teman-teman saya berlomba-lomba untuk pergi ke Korea, saya menggeleng dalam hati. Si hati berujar, “gue ke mau liat Ka’bah dulu aja, ke Mekah dulu, ke Madinah, ke makam Nabi, ke makam para sahabat Nabi, abis itu, baru dah travelling keliling dunianya, Korea gak bakal kemana-mana...”

Berarti, saya punya waktu 2 tahun untuk mempersiapkan semuanya. Hehehe. Setelah itang-itung, sekarang biayanya sekitar 20 jutaan. Niatnya, saya mau berdua sama mama-ke. Berarti perlu 40 jutaan. Hmm... dengan honor mengajar saya yang segini... hmmm... saya harus bisa pokoknya! Matematika manusia mungkin impossible, tapi matematika Allah kan possible. Mau apa juga bisa kalau Allah Mengizinkan-mah. Iya, kan, iya dong? Minta doanya ya temans...

Oh iya... Ada sebuah kejadian unik terjadi beberapa waktu lalu ketika sedang mencari buku panduan Umroh. Terlintas di kepala untuk mencari buku yang ringan ala remaja bahasanya. Eh, sudah memutari Gramed Depok tetap tidak ada. Adanya buku-buku yang lain. Bahasanya kaku, kurang sreg. Ketika kedua kaki sudah pegal, mata sudah berkunang-kunang, dan kepala sudah mulai pening... saya melihat seorang pegawai yang sedang merapikan buku baru. Ia memasukan buku-buku yang baru dibawanya ke dalam rak buku. Buku itu berwarna hijau muda: Haji for Teenager. Saya langsung sumringah. Allah mendengar permintaan dan kebutuhan saya. Segera saya hampiri pegawai wanita tersebut, saya minta buku yang sudah dibuka, tapi dia bilang belum ada yang dibuka. “Wah buku baru!” pekik saya dalam hati ketika itu. Pegawai tsb pun membukakan salah satu bukunya agar saya bisa melihat isinya. Wah, sangat sreg! Buku itu saya taruh kembali, lalu saya ambil yang masih diplastik di dalam rak buku. Hehehe.

Pernah pikiran berbisik, “cari kerjaan lain aja yang duitnya lebih banyak biar nabungnya lebih cepet!”. Namun, hati menjawab, “mungkin duitnya lebih banyak, tapi Lo gak bisa bohong, passion Lo apa? syukur dah Lo udah ngerti passion Lo apa, gak kayak temen-temen Lo yang lain, hari gini masih aja nyariin si passion yang belum ketemu, tugas Lo sekarang adalah berani dalam ber-action, karena passion dan realita udah lumayan terikat benang merah, tinggal dikit lagi Ti, supaya benang merah ini semakin kuat dan kuat dan kuat! ayolaaah, jangan kayak orang lain yang nyesel hidup bertahun-tahun dengan pekerjaan yang berduit memang, tapi malah bikin hidup mereka hampa, hidup udah kayak zombie.” Nah lho, si pikiran diceramahin kan sama si hati. Hehehe.

Umroh dan Haji itu mission impossible? NONONO! Itu possible, man! Saya yakin! Sudah banyak kisah tidak terlogikakan mengenai perjalanan ke sana. Yang jelas, syaratnya: yakin, doa, usaha. Sekali lagi, action. Hehehe. Tapi, untuk saat ini, saya mau Umroh dulu yang lebih ‘mudah’ dibandingkan Haji. Semoga kalau Haji bisa sama suami kelak. Insya Allah. Aamiin. (Padahal belom tahu suaminya siapa, wehehe.)

Misi kedua adalah: TERBIT BUKU TAHUN 2014! Buku apa, sih? Hmm... masih rahasia. (Ah! Sok rahasia-rahasiaan Lu, nyang baca blog ini juga gak seberape.. kekekek.) Yang jelas buku ini akan menggemparkan dunia perbukuan. Hehehe. Semoga. Aamiin. Membayangkan misi-misi saya ini membuat kepala saya pusing karena saking bersemangatnya, lho. Beneran, dah! Hehehe. Menurut saya, orang sukses itu harus pernah membuat buku yang jadi masterpiece mereka, setidaknya skripsi. Hehehe.

Oh iya, sekalian curcol. Saya agak risih ya melihat dan mendengar acara infotaiment di teve yang menggambarkan bahwa seseorang yang sukses adalah seseorang yang banyak duit. Sering banget deh. Contohnya, Caisar yang jadi OKB karena aksinya di YKS. Yang saya masalahkan bukan si Caisarnya. Dia mah oke, low profile orangnya. Hanya, konsep sukses yang diangkat acara infotaiment itu lho. Sukses = Banyak Duit. Menurut saya, harus ditambahkan satu lagi, Sukses = Banyak Duit, Tapi Tetap Sederhana. Seperti Sahabat Umar bin Khatab. Man, saya nge-fans banget sama beliau! Gyaaa mau ketemu banget! Tapi, kalau ketemu, takut diomelin karena ibadah saya yang masih acak kadul. Siapa saya mau ketemu mereka yang mulia itu. Pesimis tingkat tinggi. Jauuuuh banget derajatnya #terjun ke sumur.

Yuk, mari. Sekian dulu posting kali ini, Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Hehehe. Salam damai


Wassalamualaykum warohmatullohi wabarokatuh! 안녕히 주무세요... v^^v